JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar menyebut ada kemungkinan bahwa Vaksin Merah Putih digunakan untuk booster atau suntikan tambahan vaksin Covid-19.
Menurutnya, hal ini untuk mengantisipasi mutasi virus corona yang menyebar belakangan di Indonesia.
Di sisi lain, juga mengantisipasi ketidakpastian berapa lama imunitas bertahan dalam tubuh manusia yang sudah divaksinasi.
"Apabila Vaksin Merah Putih belum siap dalam waktu dekat, maka Vaksin Merah Putih akan menjadi alternatif untuk ketersediaan vaksin di masa depan. Baik sebagai booster. Kita belum tahu, apakah memang vaksin atau vaksinasi yang telah kita peroleh akan bisa mempertahankan imunitas kita. Atau memang diperlukan booster di tahap tertentu," kata Ismunandar dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Vaksin Merah Putih Eijkman Bakal Uji Klinis Awal 2022
Ismunandar menuturkan, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih dilakukan oleh tujuh institusi, lembaga riset, dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Tujuh institusi tersebut di antaranya, Lembaga Eijkman, Universitas Airlangga, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Gadjah Mada.
"Hingga saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih masih berproses di tujuh institusi yang telah kami sampaikan," ujarnya.
Menurut penjelasannya, saat ini yang memiliki progres tercepat dengan target mengantungi Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Universitas Airlangga, Jawa Timur.
Baca juga: Soal Vaksin Merah Putih, Erick Thohir: Kita Lihat Kemajuannya Akhir Tahun
Ia mengungkapkan, Universitas Airlangga memiliki target memperoleh EUA pada Maret 2022. Adapun mitra industri dari universitas tersebut adalah PT Biotis Pharmaceuticals.
"Prosesnya saat ini sedang melalui tahapan uji pre klinik, dilakukan di fasilitas PT Biotis Pharmaceuticals. Kemudian diperkirakan clinical lots-nya itu dapat dilakukan pada Agustus 2021. Kemudian akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 1-3, dan diharapkan kalau semuanya lancar maka EUA didapat Maret 2022," jelas Ismunandar.
Sementara itu, salah satu lembaga yang ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih yaitu Lembaga Eijkman diperkirakan akan memperoleh EUA pada September 2022.
Vaksin Merah Putih Eijkman juga akan melalui tahapan uji klinis paling lambat awal 2022. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio pada kesempatan yang sama.
"Diharapkan nanti pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun 2022, uji klinis sudah bisa dimulai," kata Amin.
Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah
Ia menjelaskan, saat ini proses yang tengah berjalan adalah transisi dari proses penelitian dan pengembangan dengan industri.
Adapun Amin memastikan, industri yang akan dipakai dalam pengembangan Vaksin Merah Putih adalah PT Bio Farma.
Sebelumnya, publik mempertanyakan tentang berapa lama imunitas yang terbentuk dalam tubuh yang sudah divaksinasi, dapat bertahan.
Kemudian muncul pernyataan bahwa salah satu vaksin yaitu vaksin Sinovac, mampu mengurangi risiko Covid-19 bergejala di Indonesia sebesar 94 persen hingga hari ke-63.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tim Peneliti Efektivitas Vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah
Lantas, bagaimana efektivitas vaksin setelah hari ke-63?
Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo mengatakan, persentase perlindungan yang diberikan vaksin Sinovac setelah hari ke-63 perlu dicermati dengan kembali melakukan observasi.
Langkah tersebut, menurut dia, dapat dilihat sebagai pertimbangan nantinya apakah dibutuhkan suntikan vaksin kembali sebagai booster atau tidak.
"Angka persis berapa persentase perlindungan (vaksin Sinovac) mungkin masih perlu kita cermati dengan melanjutkan waktu observasinya setelah 60 hari. Dari situ kita baru tahu apakah memang perlu booster (suntikan ketiga) atau tidak," ujar dia, Jumat (21/5/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.