Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Dorong Kabupaten Bulukumba Berdayakan Petani Rumput Laut

Kompas.com - 10/06/2021, 16:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, lebih memberdayakan para petani rumput laut.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir ketika memberikan orasi ilmiah di acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Kamis (10/6/2021).

"Tolong berdayakan petani, terutama petani rumput laut karena pantai di Bulukumba ini bagus, bersih, panjang, kandungan airnya juga sangat memungkinkan, sangat cocok untuk rumput laut," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Atasi Krisis Pangan Global, Ahli Sebut Larva dan Rumput Laut Bisa Jadi Sumber Makanan Sehat

Muhadjir mengatakan, ia sempat berbincang langsung dengan petani rumput laut di pesisir pantai Bulukumba.

Para petani itu dinilainya perlu didorong karena mereka sangat gigih dan bekerja keras.

Tidak hanya para petani rumput laut, tetapi juga para nelayan di sekitar pantai.

"Para petani rumput laut dan nelayan di Bulukumba ini pekerja keras, pagi-pagi sudah memanen rumput lautnya, memanen ikan. Saya tanyakan berapa harga rumput lautnya kalau dijual, ternyata hanya Rp 15.000 per kilogram," kata Muhadjir.

Padahal, kata dia, jika dibandingkan dengan harga impor plastik pembungkus makanan olahan seperti sosis yang bisa mencapai Rp 1 juta per kilogram, harga bahan baku rumput laut di Kabupaten Bulukumba sangat rendah.

Namun faktanya, bahan dasar plastik pembungkus makanan olahan itu justru rumput laut yang diekspor ke Jerman.

"Jadi bayangkan kalau kita makan nugget (sosis) itu rumput lautnya dari Indonesia tapi bikinnya di Jerman. Kita mengekspor rumput laut, kembali pulang ke Indonesia sudah dalam bentuk plastik pembungkus sosis," ucap doi.

Adapun budidaya rumput laut menjadi pilihan kegiatan ekonomi bagi masyarakat pesisir, termasuk di Kabupaten Bulukumba.

Data Pemerintah Provinsi Sulsel menunjukkan, produksi rumput laut di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016 sebanyak 158.440 ton atau sekitar 6,71 persen dari total produksi rumput laut di Provinsi Sulsel.

Namun kehidupan para petaninya belum sepadan dengan potensi keuntungan ekonomi yang bisa didapatkan dari hasil budidaya rumput laut.

Lebih lanjut Muhadjir juga mengajak seluruh sivitas akademika perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Bulukumba berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk para petani rumput laut.

Baca juga: Terapkan eRDKK, Bupati Bulukumba Jamin Tidak Ada Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

"Rumput laut merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Bukan hanya komoditas lokal, tapi komoditas internasional dengan nilai ekspor yang sangat tinggi karena termasuk jenis bahan yang multiguna seperti untuk bahan olahan makanan hingga bahan kosmetik," kata dia.

Namun fakta bahwa para petaninya masih miskin, diyakininya karena ada yang salah selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com