JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani mengaku bersyukur pernah digembleng langsung oleh mendiang ayahnya yaitu Taufiq Kiemas yang dikenal sebagai perajut silaturahmi kebangsaan.
Puan mengungkapkan, dirinya banyak belajar dan berguru dari Taufiq Kiemas tentang berbagai hal termasuk dalam karier politik.
"Saya merasa sangat bersyukur, bahwa sebagai seorang putri dan sekaligus kader almarhum Pak Taufiq, saya telah banyak belajar dan berguru tentang berbagai hal termasuk dalam perjuangan di dunia politik semasa beliau hidup," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
Hal tersebut diutarakan Puan saat menyampaikan sambutan mewakili keluarga besar Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri dalam acara mengenang sewindu wafatnya Taufiq Kiemas di Masjid At Taufiq, Jakarta, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, Puan mengatakan bahwa keluarga besarnya merasakan kehilangan mendalam ketika Taufiq Kiemas meninggal dunia.
Baca juga: Ganjar Ungkap Peran Megawati dan Taufiq Kiemas dalam Perjalanan Politiknya
"Sebuah kehilangan bukan hanya beliau sebagai seorang suami bagi Ibu Megawati, dan ayah bagi kami. Tetapi juga kami merasa kehilangan seorang guru, mentor, dan panutan politik dalam perjuangan serta pembimbing kami dalam kehidupan," kenang dia.
Ketua DPP PDI-P itu pun menceritakan bagaimana Taufiq Kiemas menggemblengnya semasa hidup.
Puan mengaku, gemblengan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri selaku orangtua telah membentuk karakter politiknya saat ini.
"Semuanya adalah berkat penggemblengan tangan dingin kedua orang tua saya," ucapnya.
Diakuinya, gemblengan tersebut juga sudah didapat saat mendampingi Megawati berjuang di era Orde Baru.
Setelah era itu, Puan juga mengatakan dirinya tetap mendapat gemblengan ketika menjadi pengurus DPP PDI-P dan kemudian terpilih menjadi anggota dan Ketua Fraksi PDI-P di DPR.
Bahkan, lanjut dia, gemblengan tersebut juga mengantarnya hingga menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dan Ketua DPR RI.
"Kaderisasi dan penggemblengan yang saya alami dan rasakan sejak zaman ketika ikut ibu saya 'bergerilya' saat dikuyo-kuyo zaman Orde Baru," tuturnya.
Baca juga: Anak Pramono Anung Kenakan Sepatu Taufiq Kiemas Saat Nyoblos, Ternyata Diberikan Megawati
Puan mengatakan, acara mengenang sewindu wafatnya Taufiq Kiemas diadakan sebagai pengingat agar keluarga besarnya terus berjuang melanjutkan semangat dan cita-cita almarhum.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula Ketua PBNU Said Aqil Siraj yang menyampaikan bahwa Taufiq Kiemas adalah seorang figur negarawan yang sangat nasionalis, relijius, dan memegang teguh nilai-nilai kebihnekaan.
"Banyak hikmah yang saya ambil dari Pak Taufiq Kiemas, yang saya ambil pelajaran ketika mendampingi Bu Mega melewati masa-masa sulit, sabar dan tawakal," ungkap Said.
"Beliau nasionalis 100 persen, relijius. Seorang juru damai. Saat saya mendampingi beliau naik haji, bacaan Al-Quran nya sangat fasih," kenang dia.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenang sosok Taufiq Kiemas sebagai seorang figur yang menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menilai, Taufiq sebagai figur yang ramah, memiliki pergaulan yang lintas batas, dan peduli serta empati terhadap kaum muda.
"Bagi Muhammadiyah, beliau selalu bersama kami merajut hubungan personal dan kebangsaan," kenang Haedar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.