Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno dan Lahirnya Putra Sang Fajar

Kompas.com - 06/06/2021, 18:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Tepat di hari ini, 6 Juni, adalah hari bersejarah lantaran merupakan hari lahirnya Sang Proklamator Presiden Soekarno.

Pada 6 Juni 1901, Bung Karno lahir di saat fajar menyingsing, tak lama sebelum matahari terbit di hari pertama ia melihat dunia. Berdasarkan sejarah lahirnya itu lah Bung Karno kemudian juga dijuluki Putra Sang Fajar.

“Bersamaan dengan kelahiranku, menyingsinglah fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pula lah fajar dari satu abad yang baru karena aku dilahirkan di tahun 1901,” ujar Bung karno dalam autobiografinya yang berjudul Soekarno Penyambung Lidah Rakyat.

Selain fajar yang menyingsing, kelahiran Bung Karno juga ditandai dengan meletusnya Gunung Kelud.

“Masih ada pertanda lain ketika aku dilahirkan. Gunung Kelud yang tidak jauh letaknya dari tempat kami meletus. Orang yang percaya kepada tahayul meramalkan ini adalah penyambutan terhadap bayi Soekarno,” tutur Bung Karno dalam autobiografinya itu.

Bung Karno pun menceritakan, di masa kelahirannya itu kala menyongsong abad baru, Indonesia masih dalam kondisi yang suram lantaran masih harus menerima nasibnya sebagai bangsa yang terjajah.

Maka, ketika Sang Proklamator baru berumur beberapa tahun, sang ibunda memberikan wejangan dengan kisah-kisah kepahlawanan para leluhurnya. Ibunda Soekaro pun meramal anaknya yang dilahirkan saat fajar menyingsing itu bakal menjadi orang besar.

Sang ibu yakin anak laki-laki yang dilahirkannya sesaat sebelum matahari terbit itu bakal menjadi pemimpin bagi rakyatnya.

Dalam autobiografinya pula, Bung Karno bercerita bahwa ia lahir dari seorang ibu yang bernama Ida Ayu Nyoman Rimben dan seorang bapak yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo.

Ibunda Bung Karno ialah seorang perempuan Bali dari kasta Brahmana. Darah pejuang telah terpatri di diri Soekarno. Kakek dan moyang dari sang ibunda merupakan para pejuang yang kebanyakan gugur dalam perang Puputan yang terkenal antara Kerajaan Badung dan Belanda.

Adapun leluhur dari ayahandanya merupakan seorang pejuang putri yang kerap mendampingi Pangeran Diponegoro hingga ajal menjemput sang pangeran. Pangeran Diponegoro menemui ajalnya saat kalah dari Belanda dalam perang terbesar di Pulau Jawa yang berlangsung pada 1825-1830.

Polemik tanggal dan tempat kelahiran Bung Karno

Ihwal tanggal dan tempat kelahiran Bung Karno, publik pernah dibuat geger sebelumnya. Pasalnya sempat ada perdebatan mengenai tanggal lahir Bung Besar.

Dalam autobiografinya Bung Karno menyatakan ia lahir pada 6 juni 1901. Namun dikutip dari Historia, berdasarkan buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (kini Institut Teknologi Bandung), Soekarno tercatat lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902.

Bukti otentik yang memuat data pribadi Soekarno saat kuliah itu dimiliki Bambang Eryudhawan, arsitek dan pemerhati sejarah.

Menurut Bambang, buku induk mahasiswa itu dibuat sejak TH berdiri pada 1920 sampai dengan masa sebelum kedatangan Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com