JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini dunia masih menghadapi persoalan kemanusiaan yang serius. Salah satunya adalah tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara International Seminar on Quranic Studies yang digelar oleh PTIQ Jakarta, Selasa (1/6/2021) secara virtual.
"Sebagaimana dilaporkan Human Rights Watch tahun 2020, pelanggaran HAM saat ini masih cukup banyak terjadi di dunia, baik di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, hal tersebut terjadi karena kurangnya penghormatan pihak-pihak tertentu terhadap nilai-nilai kemanusian.
Baik karena ketertinggalan kelompok masyarakat tertentu maupun karena arogansi pihak-pihak tertentu yang sudah kuat terhadap kelompok yang lemah.
Baca juga: Bertemu Tatap Muka dengan Putin, Biden Rencana Singgung Pelanggaran HAM
Bahkan, kata dia, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan sejumlah instrumen tentang perlindungan HAM tersebut.
Antara lain Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR).
Termasuk membentuk Dewan HAM (UN Human Rights Council) untuk memonitor pelanggaran HAM di dunia.
"Sebagian besar negara-negara di dunia pun telah berusaha memberikan perlindungan HAM ini, meski tingkat perlindungan dan bidang yang dilindungi bisa berbeda-beda antara satu negara dengan lainnya," kata dia.
Bagi umat muslim, kata dia, Al-Quran telah memberi pedoman untuk menghormati sesama manusia, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Isra’ ayat 70.
Dengan demikian, kata dia, umat Islam wajib merujuk Al-Quran sebagai pedoman hidup serta menjadi inspirasi, rujukan, dan arah dalam merespons perubahan zaman dan perkembangan masyarakat yang dinamis.
Baca juga: Indonesia: Harus Ada Pertanggungjawaban atas Pelanggaran HAM terhadap Rakyat Palestina
"Termasuk dalam melakukan inovasi-inovasi untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer yang dihadapi oleh umat manusia," kata dia.
Di samping masalah pelanggaran HAM, persoalan kemanusiaan kontemporer yang terjadi lainnya adalah soal kemiskinan dan keterbelakangan; penyakit menular (wabah); konflik, kekerasan dan perang, serta bencana dan kerusakan lingkungan hidup.
Sebagian besar permasalahan tersebut, kata dia terkait dengan problem yang mengancam jiwa, harta, dan harkat manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.