Diusung PDI-P, saat itu Ganjar berpasangan dengan Heru Sudjatmoko. Kala itu Ganjar berhadapan dengan petahana yakni Bibit Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo serta mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jawa tengah Hadi Prabowo yang berpasangan dengan Don Murdono.
Sebagai sosok baru, elektabilitas Ganjar masih di bawah Bibit yang merupakan seorang petahana.
Namun, dibantu oleh Puan sebagai juru kampanye dan seluruh kader PDI-P yang bergerak di Jawa Tengah sebagai kandang mereka, Ganjar akhirnya memenangi helatan Pilkada Jawa Tengah dengan raihan 48,82 persen suara.
Baca juga: Puan Maharani Vs Ganjar Pranowo, Siapa yang Lebih Kaya?
Ganjar kemudian kembali maju sebagai calon gubernur petahan pada Pilkada Jawa Tengah 2018. Kali ini ia berpasangan dengan putra kiai kharismatik KH Maimoen Zubair, yakni Taj Yasin.
Di Pilkada Jawa Tengah 2018, Ganjar-Taj Yasin berhadapan dengan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Gerindra dan PKB. Ia kembali unggul dan menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk kedua kalinya.
Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah di periode kedua, nama Ganjar kerap masuk ke dalam radar sejumlah lembaga survei sebagai calon presiden potensial di Pilpres 2024.
Dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia pada 21 Maret, nama Ganjar bertengger di posisi tiga besar.
Dalam survei tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen dan disusul oleh Ganjar di posisi kedua dengan elektabilitas 13,7 persen.
Baca juga: Soal Kisruh Internal Terkait Ganjar, Sekjen PDI-P Sebut Dinamika Politik Biasa
Adapun posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 10,2 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.