Salin Artikel

Perjalanan Ganjar Pranowo di PDI-P, dari Anggota DPR hingga Berpolemik dengan Puan soal Pencapresan

Polemik tersebut ditandai dengan tidak diundangnya Ganjar dalam acara PDI-P yang dihadiri Puan di Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pernyataan Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto, Ganjar sengaja tak diundang karena sikapnya yang sudah kelewatan lantaran terlalu berambisi pada Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.

Bambang menyebut, memang Ganjar tidak secara terang-terangan menyatakan keinginannya maju Pilpres. Namun aktivitas Ganjar di medsos yang semakin intens ditengarai sebagai upaya menaikkan elektabilitas.

"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," jelasnya.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada 21 Maret, elektabilitas sebesar 13,7 persen dan berada di posisi kedua dari sejumlah tokoh yang disurvei.

Dalam survei tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen. Berikut perjalanan Ganjar selama menjadi kader PDI-P.

Anggota DPR Periode 2004-2009

Ganjar merupakan alumunus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Usai menamatkan studi sarjananya ia melanjutkan S2 di Universitas Indonesia. Ia memulai karir politiknya sebagai anggota DPR periode 2004-2009 lewat PDI-P.

Saat duduk sebagai anggota legislatif pada periode 2004-2009, ia adalah anggota Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.
Pada periode pertamanya, Ganjar sempat menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu.

Anggota DPR Periode 2009-2014

Di periode berikutnya, Ganjar kembali terpilih sebagai wail rakyat di Senayan. Di periode keduanya sebagai anggota DPR, Ganjar tak lagi berada di Komisi IV.

Di periode keduanya itu ia bertugas di Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR.

Di periode keduanya sebagai anggota DPR, Ganjar juga pernah terlibat sebagai anggota Panitia Khusus (Pansus) Century.

Pansus Century merupakan satuan kerja yang dibentuk DPR dalam rangka mengawal kasus Bank Century yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun.

Gubernur Jawa Tengah

Sebelum menyelesaikan masa baktinya di DPR, pada 2013 Ganjar mencoba peruntungannya di daerah dengan mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jawa Tengah.

Diusung PDI-P, saat itu Ganjar berpasangan dengan Heru Sudjatmoko. Kala itu Ganjar berhadapan dengan petahana yakni Bibit Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo serta mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jawa tengah Hadi Prabowo yang berpasangan dengan Don Murdono.

Sebagai sosok baru, elektabilitas Ganjar masih di bawah Bibit yang merupakan seorang petahana.

Namun, dibantu oleh Puan sebagai juru kampanye dan seluruh kader PDI-P yang bergerak di Jawa Tengah sebagai kandang mereka, Ganjar akhirnya memenangi helatan Pilkada Jawa Tengah dengan raihan 48,82 persen suara.

Ganjar kemudian kembali maju sebagai calon gubernur petahan pada Pilkada Jawa Tengah 2018. Kali ini ia berpasangan dengan putra kiai kharismatik KH Maimoen Zubair, yakni Taj Yasin.

Di Pilkada Jawa Tengah 2018, Ganjar-Taj Yasin berhadapan dengan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Gerindra dan PKB. Ia kembali unggul dan menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk kedua kalinya.

Kerap muncul di survei Pilpres 2024

Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah di periode kedua, nama Ganjar kerap masuk ke dalam radar sejumlah lembaga survei sebagai calon presiden potensial di Pilpres 2024.

Dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia pada 21 Maret, nama Ganjar bertengger di posisi tiga besar.

Dalam survei tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen dan disusul oleh Ganjar di posisi kedua dengan elektabilitas 13,7 persen.

Adapun posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 10,2 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/31/16422841/perjalanan-ganjar-pranowo-di-pdi-p-dari-anggota-dpr-hingga-berpolemik-dengan

Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke