Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.816.041 Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Prioritas Vaksin untuk Kelompok Rentan

Kompas.com - 31/05/2021, 07:41 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, hingga Minggu (30/5/2021), ada 1.816.041 orang terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 6.115 kasus positif baru selama 24 jam terakhir.

Sementara itu, ada penambahan 4.024 pasien Covid-19 sembuh, sehingga total pasien sembuh kini berjumlah 1.663.998 orang.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Harian Jakarta Kembali Sentuh Angka 1.000 Pasca-libur Lebaran

Kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 142 kasus, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 50.404 orang.

Hingga kemarin, pemerintah telah memeriksa 16.660.482 spesimen Covid-19 dari 11.197.817 orang.

Penularan Covid-19 telah berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Kasus tertinggi di DKI Jakarta

Dari total 6.115 kasus positif baru kemarin, sebanyak 1.064 kasus di antaranya tercatat di DKI Jakarta. Disusul Jawa Tengah dengan 1.007 kasus dan Riau dengan 726 kasus.

Terkait dengan program vaksinasi nasional, pemerintah menyatakan hingga kemarin, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua yaitu 10.584.489 orang.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 16.304.700 orang.

Baca juga: Ada 26 Kasus Baru Covid-19 di Kota Tangerang, 216 Pasien Masih Dirawat

Sasaran vaksinasi yang ditargetkan pemerintah hingga tahap kedua ini yaitu sebanyak 40.349.049 orang. Mereka terdiri atas tenaga kesehatan, lansia, dan petugas publik.

Dengan demikian, cakupan vaksinasi dosis kedua baru mencapai 26,23 persen dari total sasaran, sedangkan cakupan vaksinasi dosis pertama yaitu 40,41 persen.

Prioritas vaksin untuk kelompok rentan

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah belum mengutamakan vaksinasi untuk anak-anak.

Ia menyebut, pemerintah saat ini masih fokus menyelenggarakan vaksinasi untuk kelompok rentan.

"Vaksin anak-anak belum diutamakan, mengingat di tingkat dunia sebagian merek vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak. Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," kata Wiku dalam keterangannya, Sabtu (29/5/2021).

Pada Selasa (25/5/2021), Indonesia menerima delapan juta vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang tiba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Tangerang, Banten.

Vaksin ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-13.

Baca juga: Terima 8 Juta Dosis Vaksin Sinovac, Airlangga: Pemerintah Selalu Jaga Ketersediaan Stok Vaksin

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini 83,9 juta dosis.

Itu terdiri dari 3 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac, 73,5 juta dosis bentuk bulk dari Sinovac, 6,4 juta vaksin jadi dari AstraZeneca, dan 1 juta dosis vaksin Sinopharm.

”Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan,” kata dia.

Selain ketersediaan vaksin, Airlangga mengatakan, pemerintah berupaya untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin yang diberikan kepada masyarakat.

Dengan begitu, ia berharap tidak ada keraguan dari masyarakat dalam menerima vaksin.

Vaksin yang tersedia sudah melalui proses evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta mendapat pertimbangan dari para ahli.

”Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini,” ucap Airlangga.

Baca juga: Kimia Farma: Pemenuhan Suplai Vaksin Covid-19 Jadi Tantangan Terbesar Vaksinasi Gotong-royong

Pemerintah telah menargetkan 181,5 juta penduduk di Indonesia bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19. Jumlah ini dibutuhkan agar kekebalan komunitas atau herd immunity bisa terbentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com