Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jika PDI-P Sengaja Tak Undang Ganjar, Bisa Jadi Kegagalan Partai

Kompas.com - 24/05/2021, 22:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar menilai, PDI-P melakukan kesalahan apabila sengaja tidak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara PDI-P di Semarang lantaran terkait pencapresan di 2024.

Sebab, menurut dia, langkah PDI-P yang demikian dapat membuat Ganjar merasa tersingkirkan, bahkan pindah partai sehingga PDI-P kehilangan salah satu kader potensial.

"Jika benar memang itu dilakukan sengaja, kan akhirnya malah jadi kegagalan partai, jika kader terbaiknya pindah," kata Rully saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Soal Peluang Ganjar atau Puan untuk Pilpres 2024, Pengamat: Idealnya Konvensi

Lebih lanjut, Rully menilai bahwa dalam politik, semua hal dapat terjadi.

Demikian juga manuver Ganjar ke partai politik lain jika merasa disingkirkan. 

Ia juga menduga, Ganjar tak diundang lantaran PDI-P menilai bahwa elektabilitas Ganjar semakin tinggi dibandingkan pesaing lain dalam internal, yaitu Puan Maharani.

"Jika memang betul itu dikarenakan strategi pelemahan terhadap Ganjar yang suaranya kian tinggi dibandingkan Puan. Jelas, memang itu harus dilakukan, karena tidak boleh ada dua politik, dua matahari di satu tempat," kata dia.

Kendati demikian, Rully menilai, Ganjar akan semakin mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan adanya polemik ini.

Sebab, ia beranggapan, publik kerap mendukung yang tersingkirkan atau menjadi korban.

"Yang mendapatkan reaksi positif publik justru adalah Ganjar Pranowo sendiri. Ini dikarenakan publik Indonesia, kerap mendukung yang terzalimi," ucap dia.

Baca juga: Terima Kunjungan Dubes India, Ganjar Diskusikan Peluang Investasi di Kawasan Industri Batang

Untuk mengakhiri polemik ini, Rully menyarankan agar PDI-P menentukan siapa sosok calon presiden yang akan diusung melalui konvensi.

Menurut dia, secara teori, partai yang baik memang seharusnya melakukan konvensi untuk mekanisme pencalonan presiden dari kader-kadernya.

"Tapi jika hal di atas (menyingkirkan) yang dilakukan, kemungkinan besar justru malah membenturkan kader potensial dan menghancurkan grassroot," tutur Rully.

Sebelumnya, Ganjar tak diundang dalam acara PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Padahal, publik mengetahui bahwa Ganjar adalah kader dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com