Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Akan Hapus Program E-Warong karena Jual Pangan dengan Harga Lebih Mahal

Kompas.com - 24/05/2021, 16:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, Kementerian Sosial akan menghapus program Elektronik Warung Gotong Royong atau e-warong karena menjual bahan pangan lebih mahal dari seharusnya.

Risma mengatakan, praktik tersebut ia temukan langsung saat berkunjung di sebuah e-warong di Solo, Jawa Tengah.

"Saya juga mohon izin pak, untuk e-warong, itu akan saya hapus karena kemarin saya melihat sendiri pak dengan Pak Menko, di e-warong di Solo, itu saksinya Pak Dirjen ini, itu masyarakat membeli telur satu kilo Rp 27.000," kata Risma dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (24/5/2021).

Risma menuturkan, harga tersebut terbilang mahal karena tidak jauh dari e-warong itu terdapat penjual telur grosir yang mematok harga Rp 18.000 untuk satu kilogram telur.

Tidak hanya itu, kata Risma, ia juga menemukan sebuah toko penjual telur yang membanderol telur dengan harga Rp 18.500 per kilogram.

"Artinya, perbedaan orang miskin, dia membeli lebih mahal karena kita menetapkan di tempat itulah harus beli," ujar Risma.

Baca juga: Menko PMK Minta E-Warong Bantu Sosialisasikan Pentingnya Gizi Anak

Mantan Wali Kota Surabaya itu menegaskan, praktik tersebut bukan yang pertama kali ditemukan oleh Kementerian Sosial.

"Saya dengan Kejagung sudah empat kali pak menemukan ini, ada yang saya berhentikan sebagai PKH," ujar Risma.

Risma menuturkan, nantinya penerima bantuan tidak harus berbelanja di e-warung.

Selain itu, Kemensos juga tengah menyiapkan aplikasi untuk menunjang sistem baru tersebut.

"Kita lagi siapkan aplikasinya dengan handphone saja nanti. Jadi penjual itu tinggal klik-klik gitu, kemudian report itu masuk ke kita," kata dia.

Diketahui, e-warong merupakan program yang dibuat supaya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) secara langsung melalui e-warong.

Dengan program ini, para KPM dapat menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk membeli sejumlah bahan pangan seperti beras, minyak, dan telur di e-warong yang disediakan Kementerian Sosial.

Baca juga: Cegah Stunting, Kemensos Salurkan Program Sembako Melalui e-Warong

Dikutip dari Kompas.id, e-warong dapat ditemukan di pasar tradisional, warung, toko kelontong, warung desa, Rumah Pangan Kita, agen bank yang menjual bahan pangan, atau usaha eceran lainnya.

Di e-warong, penerima bantuan akan melakukan transaksi secara nontunai karena bergantung pada jumlah saldo yang tersimpan pada chip KKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com