Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Mencari Vaksin Covid-19 Tidak Mudah, Rebutan 215 Negara

Kompas.com - 18/05/2021, 10:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, tidak mudah untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Indonesia harus berebut dengan ratusan negara yang juga terdampak pandemi virus corona.

"Mencari vaksin bukan barang yang mudah," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).

"Karena memang membeli vaksin, mencari vaksin itu menjadi rebutan 215 negara, semuanya pengin mendapatkan vaksin, secepat-cepatnya untuk bisa keluar dari pandemi Covid ini," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong untuk Karyawan

Terkait pengadaan vaksin, pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai negara. Puluhan juta dosis bahan baku vaksin telah tiba di Tanah Air, sebagian telah menjadi vaksin siap pakai, dan sebagian lainnya masih dalam tahap produksi.

Khusus untuk vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong, kata Jokowi, pemerintah telah menerima 420.000 dosis. Sementara, vaksin gotong royong yang sudah disepakati melalui perjanjian kerja sama mencapai 30 juta dosis.

Jokowi berharap pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong mampu mempercepat program vaksinasi nasional.

Sebab, ada 181,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi target vaksinasi. Setiap penduduk bakal mendapatkan 2 dosis vaksin, sehingga target penyuntikan mencapai 380 juta dosis.

Sementara, hingga saat ini vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan baru mencapai 23 juta dosis.

"Ini memang masih jauh sekali," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Baru 23 Juta Dosis, Jokowi: Ini Masih Jauh Sekali

Jokowi berharap vaksinasi Covid-19 mampu memulihkan perekomian Indonesia yang mengalami krisis akibat pandemi.

Ia ingin aktivitas di berbagai sektor industri, perusahaan, dan pabrik, dapat bergerak seperti sedia kala sehingga ekonomi meningkat kembali.

"Kalau ada perusahaan, ada pabrik, ada industri yang tidak berproduksi artinya pertumbuhan ekonomi kita akan turun dan jatuh pada posisi yang tidak baik," kata dia.

Program vaksinasi Covid-19 pemerintah telah dimulai pada 13 Januari 2021. Sementara, program Vaksinasi Gotong Royong dimulai hari ini, Selasa (18/5/2021).

Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Vaksinasi diberikan kepada karyawan, keluarga, dan individu lain terkait keluarga yang pendanaannya ditanggung badan hukum/badan usaha. Dengan demikian, vaksin dalam program untuk karyawan di perusahaan swasta ini diberikan secara gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com