Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Dikabarkan Sempat Terancam Reshuffle, Menhub hingga Moeldoko...

Kompas.com - 29/04/2021, 13:07 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju yang kedua selesai dilakukan pada Rabu (28/4/2021).

Ternyata, reshuffle hanya melantik dua menteri di kementerian baru. Sementara, menteri yang mengisi kursi tersebut merupakan wajah lama di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Keduanya yakni eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang kini mengisi kursi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), dan eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang kini menjadi Menteri Investasi.

Baca juga: Jokowi dan Keputusan Penting di Hari Rabu, dari Reshuffle hingga Pelantikan Kapolri

Sementara, yang terdepak dari kabinet adalah Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.

Namun, rupanya, sebelum melakukan reshuffle jilid 2, ada sejumlah nama lain yang sempat diwacanakan untuk diganti.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Kamis (29/4/2021), pasca-reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju, 22 Desember 2020, seorang pejabat di lingkungan Istana, Jakarta, memberi tahu Kompas bahwa reshuffle akan kembali dilakukan lantaran Presiden belum puas.

”Tiga atau empat bulan lagi akan ada reshuffle kabinet lagi sebab Presiden belum puas,” ujarnya.

Baca juga: Susunan Kabinet Indonesia Maju dan Daftar Nama 34 Menteri Setelah Reshuffle Kedua

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Pratikno tak membantah, tetapi juga tidak mengiyakan.

"Bisa saja karena untuk penguatan koordinasi menteri kabinet, perbaikan manajerial, dan lain-lain. Namun, sekarang Presiden belum omong lagi," kata dia.

Seorang pejabat di lingkungan Kepresidenan Istana mengatakan bahwa sejumlah nama sempat diusulkan untuk diganti, tetapi Presiden tak meresponsnya.

Nama-nama yang dimaksud mulai dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Saya sempat dengar omong-omong dengan pejabat yang bertemu dengan Presiden pada Maret lalu. Presiden infonya ingin mengganti beberapa menterinya. Pak Teten Masduki diusulkan, tetapi Presiden diam saja. Sebab, Teten bersama Pak Jokowi jatuh bangun waktu kampanye 2014," kata pejabat tersebut.

Baca juga: Reshuffle Jilid 2 Kabinet Indonesia Maju: Kementerian Baru, Wajah Lama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com