JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, pemikiran bahwa posisi perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki merupakan akar masalah dari ketimpangan gender.
Stigma tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain.
"Pemikiran turun temurun perempuan lebih rendah posisinya dibandingkan laki-laki adalah akar masalah ketimpangan gender," kata Bintang dikutip dari siaran pers, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Menteri PPPA Dorong Perempuan Indonesia Kuasai Teknologi
Bintang mengatakan, para pemangku kepentingan merupakan advokat utama bagi isu-isu perempuan dan anak, di tingkat pusat maupun daerah.
Ia menekankan soal internalisasi bahwa isu perempuan harus didukung secara menyeluruh, melalui kebijakan dan program yang inklusif.
"Kita tidak hanya harus memberikan ruang bagi perempuan untuk memaksimalkan potensinya, tetapi juga mengikis berbagai pemikiran masyarakat yang masih menghambat perempuan,” ujar dia.
Baca juga: Menteri PPPA Dorong Pengusaha Perempuan Manfaatkan Konsep Green Economy
Menurut Bintang, untuk mengikis pemikiran masyarakat yang telah mengakar itu, dibutuhkan upaya-upaya holistik dari berbagai sisi, termasuk agama.
Pasalnya, agama merupakan fondasi dari kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memiliki pengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat.
“Saya sangat percaya bahwa semua agama, memandang seluruh ciptaan-Nya sebagai mahkluk yang sama baiknya di mata Sang Pencipta, yang tidak patut diperlakukan secara diskriminatif,” ucap dia.
Baca juga: Menteri PPPA: Pandemi Covid-19 Masa Sulit Tegakkan Kesetaraan Gender
Isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sebelumnya pernah disinggung Bintang saat peringatan Hari Perempuan Internasional, Selasa (9/3/2021).
Bintang mengatakan, harus ada perubahan yang dilakukan untuk membuat perempuan berdaya sehingga berani berbicara dan memperjuangkan diri.
Tanpa pemberdayaan, perempuan akan terus terkungkung dalam lingkaran kekerasan yang berulang.
"Hingga kini, kasus kekerasan masih lebih banyak mengancam perempuan dibandingkan laki-laki," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.