Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firli: Anggap Pendapatan di Luar Gaji Sah sebagai Rezeki Itu Cikal Bakal Korupsi

Kompas.com - 28/04/2021, 14:02 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menilai, cara berpikir individu yang merasa bahwa pendapatan di luar gaji sebagai rezeki memicu terjadinya tindak pidana korupsi.

“Saya ingin garis bawahi, faktor internal yang terjadi karena kita punya parasaan permisif pada korupsi. Bahwa masih banyak pendapatan di luar gaji dan pendapatan sah, dan itu adalah rezeki, di sanalah cikal bakal terjadinya korupsi,” kata Firli dalam diskusi virtual bertajuk Mewujudkan Dunia Usaha Tanpa Korupsi, Rabu (28/4/2021).

Selain pola pikir itu, Firli menyebut bahwa faktor internal penyebab korupsi juga terkait dengan integritas individu.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Mantan Bupati Minahasa Utara Ditangkap di Jakarta

Integritas individu, menurut Firli, perlu dipertahankan karena sangat mungkin mempengaruhi integritas kelompok, bahkan lembaga tempat ia bekerja.

“Korupsi juga terjadi karena integritas pribadi. Integritas pribadi akan sangat berpengaruh pada integritas kelompok, unit kerja, satuan kerja, bahkan lembaga. Maka saya mengajak semua yang berperan aktif di bidang usaha tidak melakukan korupsi karena apa pun yang terjadi tindakan itu akan dimintai pertanggungjawaban baik secara hukum maupun keluarga dan Tuhan,” papar dia.

Sementara itu, faktor eksternal terjadinya korupsi menurut Firli yakni lemahnya sistem dalam sebuah perusahaan dan lembaga.

Ia menyebutnya dengan istilah corruption because of peal, bad or weak system.

“Korupsi terjadi karena sistem, kita mengenalnya dengan corruption because of peal, bad or weak system, korupsi disebabkan karena gagal, lemah dan buruknya sistem,” kata Firli.

Baca juga: Kasus Korupsi Asabri, Kejagung Periksa Istri Tersangka Ilham Siregar

Oleh karena itu, Firli menegaskan bahwa KPK memiliki tanggung jawab untuk memberikan pencegahan dengan cara memberikan rekomendasi, kajian, dan masukan pada lembaga, kementerian dan perusahaan terkait penguatan sistem untuk menutup celah korupsi.

"Kita lakukan perbaikan sistem, penguatan sistem, sehingga sistem yang baik menutup celah peluang korupsi,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com