Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letda Ajeng Tresna, Perempuan Pertama Jadi Penerbang Tempur yang Kini Menjajal Boeing...

Kompas.com - 27/04/2021, 10:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Letnan Dua (Letda) Ajeng Tresna Dwi Wijayanti menjadi salah satu prajurit TNI Angkatan Udara (AU) yang cukup diperhitungkan.

Kendati kedinasannya bersama TNI AU terbilang belum lama, Ajeng telah membuat masyarakat Indonesia menaruh perhatian besar kepada dirinya.

Bagaimana tidak, perempuan kelahiran Jakarta, 25 September 1995 itu berhasil mencatatkan prestasi bahkan sejarah baru bagi keluarga besar Swa Bhuwana Paksa.

Ya, Ajeng berhasil menorehkan tinta emas sebagai perempuan penerbang pesawat tempur pertama di Indonesia.

Baca juga: Letda Ajeng Tresna, Perempuan Pertama Jadi Penerbang Pesawat Tempur TNI AU

Prestasi ini belum pernah ditorehkan sama sekali oleh para pendahulunya dalam hal mengawaki pesawat tempur.

Pada 18 Mei 2020, lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 ini dilantik sebagai calon fighter oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI (Purn) Yuyus Sutisna kala itu.

Sebetulnya, keberhasilan Ajeng meraih prestasi ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Ia lalui dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

Perjuangan itu dimulai ketika dirinya tertarik menggeluti dunia kemiliteran. Tepatnya pada saat menjalani pendidikan semi militer dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di SMAN 51 Jakarta.

Ketika menempuh pendidikan, ia pernah mewakili sekolahnya dan Provinsi DKI Jakarta sebagai anggota Paskibraka tingkat nasional pada 2011.

Baca juga: Penny Lukito, Kepala BPOM Pilihan Jokowi yang Ditemani Keberanian dan Modal Pendidikan

Ajeng bertugas sebagai pengibar dan penurun bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.

Karena kecimpungannya bersama Paskibraka, Ajeng kian membulatkan tekadnya untuk masuk TNI.

Pada 2013, datanglah sebuah tawaran untuk mengikuti tes Akademi Taruna TNI Angkatan Darat (AD) dan TNI AU. Namun, ia lebih memilih TNI AD. Segala proses pun dilewatinya untuk bisa bergabung dengan TNI AD.

Sayang, nasib berkata lain, ia gagal memenuhi impiannya untuk bisa masuk TNI. Kegagalan ini pun sempat membuat Ajeng merasa down.

"Saya daftar AD duluan. Tapi saya gagal. Jadi tahun 2013 saya pertama kali daftar gagal," ujar Ajeng ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

"Sempat stres saat itu," tuturnya.

Baca juga: Siti Nadia Tarmizi, Ratusan Pertanyaan dan Semangat Pantang Menyerah Kartini

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com