Berdasarkan data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia, sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya, ditemukan mutasi virus yang ada di Eropa yaitu B.1.1.7
Ia pun meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.
"Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B.1.1.7 ini makin besar porsinya, kita siap," ujarnya.
Baca juga: Satgas Sebut Varian Virus Corona B.1.617 atau Mutasi Ganda India Belum Ditemukan di RI
Budi mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India menjadi pelajaran bagi Indonesia.
Ia mengatakan, Kemenkes akan melakukan surveilans genomik di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara untuk mengantisipasi masuknya varian virus corona B.1.617.
Selain itu, pihaknya mengantisipasi terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan mulai meningkat di sejumlah daerah.
“Sejak liburan dua minggu yang lalu, minggu ini secara rata-rata mulai ada kenaikan sedikit. Ini tugas kita bersama, jangan mengulangi seperti yang terjadi di India. Lebih baik kita waspada," ucapnya.
Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Bersiap Antisipasi Masuknya Mutasi Baru Virus Corona
Adapun, pemerintah sebelumnya sudah mengumumkan untuk menghentikan sementara pemberian visa bagi seluruh warga negara asing yang pernah tinggal atau berkunjung ke India dalam 14 hari terakhir.
Sementara, penolakan masuk tidak berlaku bagi WNI yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelum memasuki wilayah Indonesia.
Namun, mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.