Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,6 Juta Kasus Covid-19 RI dan Antisipasi Masuknya Varian Baru Virus Corona...

Kompas.com - 26/04/2021, 09:08 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Minggu (25/4/2021) kembali melaporkan data Covid-19.

Data memperlihatkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.641.194 kasus.

Jumlah kasus harian Covid-19 ini kembali bertambah setelah adanya penambahan 4.402 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE 25 April: Bertambah 4.402 Orang, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.641.194

Sementara itu, pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 bertambah 94 orang, sehingga angka kematian mencapai 44.594 orang, terhitung sejak awal pandemi.

Namun, pandemi Covid-19 masih memberikan harapan dengan bertambahnya jumlah pasien sembuh sebanyak 3.804 orang.

Dengan demikian, jumlah pasien sembuh mencapai 1.496.126 orang.

Antisipasi varian baru

Pemerintah mengantisipasi masuknya sejumlah varian baru Covid-19 ke Indonesia. Varian itu di antaranya B.1.1.7 dari Inggris dan B.1.351 dari Afrika Selatan, P.1 dari Brazil serta varian mutasi ganda B.1.617 dari India.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian baru tersebut menimbulkan kekhawatiran memicu lonjakan kasus Covid-19 secara global.

Baca juga: Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 India, RI Antisipasi Masuknya Varian Virus Corona

"Gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan. Akibatnya penularan terjadi kembali dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Ini pelajaran bagi kita semua agar selalu berhati-hati mengamati laju penularan Covid-19 ini,” kata Budi dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Minggu.

Menurut Budi, virus corona terus mengalami perubahan dan berkembang.

Untuk itu, pemerintah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing untuk mengetahui karakteristik virus corona

Hingga saat ini, lanjut Budi, pemeriksaan whole genome sequencing terus dilakukan untuk mengetahui karakteristik virus corona, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat penularan.

Baca juga: Penambahan 5.720 Kasus Covid-19, Varian Baru B.1.617 Belum Terdeteksi di Indonesia

Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus coronaShutterstock/Anton27 Ilustrasi virus corona, Covid-19, pasien virus corona
Berdasarkan data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia, sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya, ditemukan mutasi virus yang ada di Eropa yaitu B.1.1.7

Ia pun meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.

"Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B.1.1.7 ini makin besar porsinya, kita siap," ujarnya.

Baca juga: Satgas Sebut Varian Virus Corona B.1.617 atau Mutasi Ganda India Belum Ditemukan di RI

Waspadai India

Budi mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India menjadi pelajaran bagi Indonesia.

Ia mengatakan, Kemenkes akan melakukan surveilans genomik di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara untuk mengantisipasi masuknya varian virus corona B.1.617.

Selain itu, pihaknya mengantisipasi terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan mulai meningkat di sejumlah daerah.

“Sejak liburan dua minggu yang lalu, minggu ini secara rata-rata mulai ada kenaikan sedikit. Ini tugas kita bersama, jangan mengulangi seperti yang terjadi di India. Lebih baik kita waspada," ucapnya.

Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Bersiap Antisipasi Masuknya Mutasi Baru Virus Corona

Adapun, pemerintah sebelumnya sudah mengumumkan untuk menghentikan sementara pemberian visa bagi seluruh warga negara asing yang pernah tinggal atau berkunjung ke India dalam 14 hari terakhir.

Sementara, penolakan masuk tidak berlaku bagi WNI yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelum memasuki wilayah Indonesia.

Namun, mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com