JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Minggu (25/4/2021) kembali melaporkan data Covid-19.
Data memperlihatkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.641.194 kasus.
Jumlah kasus harian Covid-19 ini kembali bertambah setelah adanya penambahan 4.402 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: UPDATE 25 April: Bertambah 4.402 Orang, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.641.194
Sementara itu, pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 bertambah 94 orang, sehingga angka kematian mencapai 44.594 orang, terhitung sejak awal pandemi.
Namun, pandemi Covid-19 masih memberikan harapan dengan bertambahnya jumlah pasien sembuh sebanyak 3.804 orang.
Dengan demikian, jumlah pasien sembuh mencapai 1.496.126 orang.
Pemerintah mengantisipasi masuknya sejumlah varian baru Covid-19 ke Indonesia. Varian itu di antaranya B.1.1.7 dari Inggris dan B.1.351 dari Afrika Selatan, P.1 dari Brazil serta varian mutasi ganda B.1.617 dari India.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian baru tersebut menimbulkan kekhawatiran memicu lonjakan kasus Covid-19 secara global.
Baca juga: Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 India, RI Antisipasi Masuknya Varian Virus Corona
"Gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan. Akibatnya penularan terjadi kembali dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Ini pelajaran bagi kita semua agar selalu berhati-hati mengamati laju penularan Covid-19 ini,” kata Budi dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Minggu.
Menurut Budi, virus corona terus mengalami perubahan dan berkembang.
Untuk itu, pemerintah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing untuk mengetahui karakteristik virus corona
Hingga saat ini, lanjut Budi, pemeriksaan whole genome sequencing terus dilakukan untuk mengetahui karakteristik virus corona, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat penularan.
Baca juga: Penambahan 5.720 Kasus Covid-19, Varian Baru B.1.617 Belum Terdeteksi di Indonesia
Ia pun meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.
"Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B.1.1.7 ini makin besar porsinya, kita siap," ujarnya.
Baca juga: Satgas Sebut Varian Virus Corona B.1.617 atau Mutasi Ganda India Belum Ditemukan di RI
Budi mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India menjadi pelajaran bagi Indonesia.
Ia mengatakan, Kemenkes akan melakukan surveilans genomik di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara untuk mengantisipasi masuknya varian virus corona B.1.617.
Selain itu, pihaknya mengantisipasi terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan mulai meningkat di sejumlah daerah.
“Sejak liburan dua minggu yang lalu, minggu ini secara rata-rata mulai ada kenaikan sedikit. Ini tugas kita bersama, jangan mengulangi seperti yang terjadi di India. Lebih baik kita waspada," ucapnya.
Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Bersiap Antisipasi Masuknya Mutasi Baru Virus Corona
Adapun, pemerintah sebelumnya sudah mengumumkan untuk menghentikan sementara pemberian visa bagi seluruh warga negara asing yang pernah tinggal atau berkunjung ke India dalam 14 hari terakhir.
Sementara, penolakan masuk tidak berlaku bagi WNI yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelum memasuki wilayah Indonesia.
Namun, mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.