Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Covid-19, Pemerintah Diminta Tutup Akses Keluar Masuk India

Kompas.com - 23/04/2021, 13:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pihak terkait untuk segera menutup akses dari dan ke India.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 mengingat situasi India saat ini tengah dilanda lonjakan mutasi virus baru corona.

"Kita tahu sedang ada ledakan angka positif Covid-19 dan munculnya varian virus baru di India. Lalu, Kementerian Kesehatan RI menyatakan, banyak warga India masuk ke wilayah kita. Ini perlu direspons sesegera mungkin. Tutup semua akses dari dan ke India,” kata Isyana dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: UPDATE 23 April: Bertambah 4 Orang, Kini ada 83 WNI Terjangkit Covid-19 di India

Menurut dia, hal ini perlu berjalan seiringan adanya pelarangan mudik Lebaran 2021. Sebab, ia menilai pelarangan mudik akan buyar jika masih terbukanya akses dari dan ke India.

Oleh karena itu, ia meminta untuk sementara waktu akses keluar masuk India ditutup sampai situasi terkendali.

"Kita harus memperhitungkan semua potensi yang bisa membuat angka positif Covid-19 melonjak di Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Isyana juga meminta agar jangan sampai program vaksinasi yang sudah berjalan lancar dan mahal, gagal karena pemerintah tidak serius menjaga pintu keluar dan masuk negara.

Baca juga: Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Perketat Kedatangan WN India ke Indonesia

Khusus untuk WNI yang baru pulang dari India, lanjutnya, wajib menjalani pemeriksaan intensif dan masuk karantina ketat selama beberapa waktu.

"Ketika dinyatakan benar-benar sehat, baru diperkenankan pulang ke rumah," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap banyak WN India yang ramai masuk ke Indonesia.

Hal itu diutarakan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Benget Saragih, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (22/4/2021).

Ia menerangkan,132 warga neagra India tersebut datang menggunakan pesawat charter dari India dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Alasan Mengapa Indonesia Kini Perlu Awasi Masuknya WN India...

"Betul (WNA tiba dari India), mereka melalui Soekarno-Hatta, naik pesawat charter dari India," ujar Benget.

Dia melanjutkan, para WNA tiba pada Rabu malam (21/4/2021) pukul 19.30 WIB dengan pesawat QZ9BB ex MMA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com