"Termasuk sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU," kata dia.
Imron mengingatkan, Gus Dur bukan sekadar pendiri PKPB melainkan juga cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy'ari yang harus diperlakukan dengan baik.
Baca juga: Ancaman Mantan Wabup Karawang soal KLB dan MLB PKB hingga Tanggapan Ketua DPC PKB
Ia menambahkan, perlu ada kesadaran kolektif agar proses demokrasi di PKB kembali berjalan normal.
"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh," kata dia.
Mantan Pengurus di Daerah Kecewa
Diberitakan Kompas TV, sejumlah mantan pengurus PKB mulai menumpahkan kekecewaan pada kepengurusan Muhaimin.
Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu yang merasa dizalimi oleh Muhaimin karena seharusnya masih mengemban jabatan hingga tahun 2022.
"Tetapi karena kezaliman Pak Muhaimin (Iskandar) yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali, di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi, Senin (12/4/2021), dikutip dari Kompas.tv.
Baca juga: Merasa Dipermalukan Cak Imin, Mantan Wabup Karawang Mengaku Akan Gelar KLB PKB Jabar
Selain Andi, mantan Ketua DPC PKB Bandar Lampung Juanda juga menyebut kepemimpinan Muhaimin telah melanggar AD/ART dengan tidak adanya fungsi Dewan Syuro dan ketua DPC.
Juanda pun menyebut tidak ada demokrasi di internal PKB dan PKB saat ini sudah dikuasai oleh keluarga Muhaimin.
"Karena Cak Imin sudah lebih dari tiga periode memimpin PKB. Dan PKB sudah menjadi milik keluarga Cak imin bukan lagi Partainya warga Nahdliyin," ujar Juanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.