Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Wanti-wanti Kepala Daerah Tak Memperlambat Investasi

Kompas.com - 15/04/2021, 09:28 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti kepala daerah untuk tak memperlambat izin investasi.

Kepala Negara ingin para gubernur, bupati, hingga wali kota memberikan dukungan penuh pada setiap investasi baru.

"Baik provinsi, kabupaten, maupun kota jangan memperlambat yang namanya izin invetasi," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi kepala daerah tahun 2021 di Istana Kepresidenan, Jakarta, ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021) malam.

Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah yang Baru Terpilih Bekerja dengan Cepat

Jokowi mengatakan, investasi menciptakan lapangan pekerjaaan. Artinya, jika diperlambat, izin penciptaan lapangan kerja yang ada di provinsi, kabupaten, maupun kota juga melambat.

Memperlambat izin investasi, kata dia, berarti juga melambatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Padahal, kunci pertumbuhan ekonomi nasional berada pada agregat pertumbuhan ekonomi daerah.

Jika ekonomi daerah tidak naik, maka ekonomi nasional juga tidak akan meningkat.

"Hati-hati mengenai ini, karena yang namanya APBD, APBN itu nggak mungkin naik secara signifikan. Oleh sebab itu, yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi investasi dan ekspor," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Minta Pembukaan Sektor Ekonomi Tidak Tergesa-gesa

Tak hanya itu, lanjut Jokowi, investasi juga memberikan pendapatan kepada negara dan daerah. Sebab, dari investasi, negara dan daerah dapat menarik pajak dan retribusi.

Jokowi menyebutkan bahwa 76 persen pendapatan negara diperoleh dari pajak. Angka yang sangat besar ini harus terus ditingkatkan melalui percepatan izin investasi.

Jika ada investasi baru pendirian perusahaan, pabrik, atau industri, maka pajak yang dapat dipungut negara atau daerah menjadi lebih besar lagi.

Baca juga: Jokowi Ingin Kepala Daerah Prioritaskan Pencegahan Penyebaran Covid-19

Jokowi mengatakan, hampir semua negara saat ini fokus pada investasi.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia kini sudah memiliki Undang-undang Cipta Kerja.

Implementasi terhadap undang-undang ini diharapkan dapat optimal sehingga investasi dapat terus ditingkatkan.

"Berikan dukungan penuh kepada dunia usaha yang ingin investasi atau yang sudah ada untuk bisa kembali segera bangkit," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com