JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati mengakui bahwa selama pandemi Covid-19 banyak kabar bohong atau hoaks yang beredar di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, kabar bohong atau hoaks terkait kesehatan merupakan isu yang spesifik sehingga untuk mengindentifikasi informasi tersebut membutuhkan keahlian khusus.
"Nah, kami selalu menghimbau kepada masyarakat kalau misalnya mereka mau menyebarkan sebuah informasi disaring dulu sebelum disebar," kata Widyawati dalam diskusi secara virtual, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Beredar Keppres Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara, Setneg: Hoaks!
Widya mengatakan, sejauh ini kabar bohong atau hoaks yang paling banyak beredar adalah terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah peserta vaksinasi disuntik vaksin Covid-19.
Menurut dia, Kemenkes selalu menelusuri informasi terkait KIPI tersebut dan memberikan klarifikasi agar masyarakat mendapat informasi yang valid.
"Hoaks itu akan kita terima kemudian kita olah, kita kerja sama dengan unit di dalam Kemenkes. Kita olah bersama apakah ini betul atau tidak," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: Hindari Stres, apalagi karena Berita Bohong
Lebih lanjut, Widya mengatakan, apabila masyarakat menemukan kabar bohong, maka dapat segera melaporkan ke Kemenkes atau Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selain itu, ia juga meminta masyarakat mengunjungi laman resmi Kemenkes untuk mendapatkan informasi yang valid terkait kesehatan terutama Covid-19.
"Kami imbau masyarakat melihat kanal resmi kami, ada laman website sehatnegeriku.kemekes.go.id, kita sering tulis berita terupdate, kemudian kami punya Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube, jadi tolong lihat sumber yang betul," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.