Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/03/2021, 22:30 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada beberapa nama yang bisa berpeluang menggantikan kepemimpinan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kelak.

Hendri memiliki penilaian bahwa sosok pengganti Megawati masih merupakan trah Presiden Soekarno.

"Kalau saya menilai sejarahnya PDI-P. Agak kesulitan menurut saya, menempatkan trah non-Soekarno menjadi pimpinan partai. Nah, ini artinya akan tetap berada di trah Soekarno," kata Hendri dalam diskusi daring bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol", Sabtu (27/3/2021).

Usai mengungkapkan hal tersebut, Hendri kemudian menyebut trah Soekarno yang dimaksud adalah putra dan putri Megawati Soekarnoputri yakni Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani.

Dua anak Megawati itu digadang-gadang berpeluang menggantikan posisi ibunya di PDI-P sebagai ketua umum.

Hendri menilai, sosok Puan memiliki pengalaman lebih lengkap di politik baik itu di legislatif, partai, maupun eksekutif.

"Sementara Mas Nanan berada di jantung pertahanan partai sebagai situation room head. Jadi dia membuat strategi-strategi ke depan tentang parpol PDI Perjuangan," ujarnya.

Kendati demikian, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi itu mengaku belum dapat memprediksi siapa yang akan menggantikan Megawati Soekarnoputri di PDI-P.

Namun Hendri menilai, Megawati perlu mulai menunjuk siapa calon penggantinya di masa depan. Hal ini untuk menghindari terjadinya gesekan dalam tubuh partai bermoncong putih itu.

"Saya sarankan akan sangat baik apabila Ibu Mega, saat ini yang sedang sehat walafiat kemudian menunjuk siapa penggantinya. Agar tidak terjadi gesekan-gesekan dan kemudian PDI Perjuangan bisa jadi contoh terus-terusan," usul dia.

Lebih jauh, Hendri menambahkan, jika terjadi deadlock antara Puan dan Prananda, maka bisa saja ada pihak yang mendorong untuk mengusulkan nama anak pertama Megawati yakni Rizki Pratama (Tatam) ikut berkontestasi menjadi kandidat ketua umum.

Menurutnya, sosok Rizki Pratama juga memiliki kans menjadi ketum meski dinilai misterius dan jarang tampil ke publik.

Pasalnya, ia menilai, ada kemiripan fisik dari Rizki dengan kakeknya, Soekarno.

"Secara fisik sangat mirip dengan Bung Karno, itu adalah anak pertama ibu Mega yaitu Mas Tatam, Rizki Pratama, yang jarang sekali muncul. Tapi sekalinya dia muncul, suruhlah pakai peci, itu mirip banget sama Bung Karno," ungkap dia.

"Nah, nanti kalau ini deadlock, mungkin bisa saja, nanti memang didorong Mas Tatam," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepala Otorita Sebut IKN Sudah Dapat 167 Komitmen Investasi, 50 Persen dari Luar Negeri

Kepala Otorita Sebut IKN Sudah Dapat 167 Komitmen Investasi, 50 Persen dari Luar Negeri

Nasional
DKPP Tolak Gugatan PKR dalam Kasus Pendaftaran Calon Peserta Pemilu 2024

DKPP Tolak Gugatan PKR dalam Kasus Pendaftaran Calon Peserta Pemilu 2024

Nasional
Istana Pastikan Mobil Jokowi Kosong Saat Hampir Ditabrak Pengendara Motor di Makassar

Istana Pastikan Mobil Jokowi Kosong Saat Hampir Ditabrak Pengendara Motor di Makassar

Nasional
Kepala Otorita IKN: Ganti Untung Tidak Serta-merta Nominal, tapi juga Kesempatan Usaha

Kepala Otorita IKN: Ganti Untung Tidak Serta-merta Nominal, tapi juga Kesempatan Usaha

Nasional
Jokowi Minta Pengendara Motor yang Hampir Tabrak Mobilnya Tak Ditahan

Jokowi Minta Pengendara Motor yang Hampir Tabrak Mobilnya Tak Ditahan

Nasional
Mahkamah Konstitusi Kontemporer: Defisit Integritas dan Peluang Perbaikan

Mahkamah Konstitusi Kontemporer: Defisit Integritas dan Peluang Perbaikan

Nasional
Pemerintah Godok Masa Berlaku STR Tenaga Kesehatan Jadi Seumur Hidup dalam RUU Kesehatan

Pemerintah Godok Masa Berlaku STR Tenaga Kesehatan Jadi Seumur Hidup dalam RUU Kesehatan

Nasional
KPK Akan Cek Laporan Dugaan Artis Inisial R terkait TPPU Rafael

KPK Akan Cek Laporan Dugaan Artis Inisial R terkait TPPU Rafael

Nasional
Saat Arteria Dahlan Pertanyakan Data Mahfud dengan Singgung Status Rafael Alun: Sudah Tersangka Belum?

Saat Arteria Dahlan Pertanyakan Data Mahfud dengan Singgung Status Rafael Alun: Sudah Tersangka Belum?

Nasional
Poin-poin Penting Penjelasan Mahfud MD soal Dugaan Transaksi Janggal Rp 349 Triliun di Kemenkeu

Poin-poin Penting Penjelasan Mahfud MD soal Dugaan Transaksi Janggal Rp 349 Triliun di Kemenkeu

Nasional
Rafael Alun Jadi Tersangka, Istrinya Bakal Dipanggil Lagi Jadi Saksi

Rafael Alun Jadi Tersangka, Istrinya Bakal Dipanggil Lagi Jadi Saksi

Nasional
FIFA Copot Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U20, Muhadjir: Lupakan Kekecewaan, Segera Bangkit

FIFA Copot Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U20, Muhadjir: Lupakan Kekecewaan, Segera Bangkit

Nasional
KPK Sebut Gratifikasi yang Diterima Rafael Alun Berupa Uang

KPK Sebut Gratifikasi yang Diterima Rafael Alun Berupa Uang

Nasional
Kemenkes Jamin Kompetensi Dokter Tetap Terjaga meski STR Akan Berlaku Seumur Hidup

Kemenkes Jamin Kompetensi Dokter Tetap Terjaga meski STR Akan Berlaku Seumur Hidup

Nasional
Bareskrim Kaji Pengaduan MAKI soal Pembocoran Data Rahasia Transaksi Janggal Rp 349 Triliun

Bareskrim Kaji Pengaduan MAKI soal Pembocoran Data Rahasia Transaksi Janggal Rp 349 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke