Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Effendi Simbolon: Saya Dukung Puan Maju Pilpres, tapi Bukan dengan "Pak Naturalisasi"

Kompas.com - 27/03/2021, 14:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mendukung Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani apabila hendak dicalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Kendati demikian, hingga kini partainya belum memiliki keinginan untuk menyandingkan Puan dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Hal itu disampaikan Effendi menanggapi beredarnya selebaran deklarasi dukungan terhadap pasangan Puan-Moeldoko pada kontestasi pilpres mendatang.

"Saya salah satu yang termasuk mendukung Puan untuk maju, tetapi bukan sama Pak Naturalisasi (Moeldoko) itu," kata Effendi dalam diskusi daring Trijaya bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol" Sabtu (27/3/2021).

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa selebaran yang beredar tersebut adalah tidak benar dan hanya guyonan semata.

"Pastinya bercanda itu, pastinya bercanda," respons Effendi singkat ketika ditanya soal selebaran deklarasi tersebut.

Baca juga: Beredar Poster Puan-Moeldoko 2024, PDI-P: Ya Jelas Hoaks

Di sisi lain, Effendi mengakui bahwa banyak dukungan dari internal partai terhadap Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024.

Sebagai salah satu orang yang termasuk mendukung Puan, Effendi meminta agar semua pihak tak menganggap serius selebaran tersebut.

Menurutnya, pada saatnya nanti, PDI-P akan mengumumkan secara resmi pencalonan Puan tersebut.

"Nanti ada saatnya teman-teman, ya pada waktunya lah (deklarasi pencalonan Puan)," terang Effendi.

Sebelumnya, beredar poster bertuliskan deklarasi dan dukungan terhadap Puan Maharani dan Moeldoko untuk maju di Pilpres 2024.

Politikus PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, informasi dalam poster tersebut hoaks atau kabar bohong.

"Ya jelas hoaks, dilihat dari sudut logika, landasan filosofis-sosiologis-yuridis-politis, dari sudut timing, dari sudut kewajaran, dan dari suara langit," kata Hendrawan seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Sekjen PDI-P Tuding Ada Mafia di Balik Kebijakan Impor Beras

Hendrawan mengaku tak ambil pusing terkait beredarnya poster deklarasi Puan-Moeldoko dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dia meminta agar semua pihak tidak perlu menganggap serius beredarnya poster tersebut lantaran tak jelas asal usulnya.

"Anehnya, kita yang waras ikut-ikutan menghabiskan energi untuk soal beginian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com