Salin Artikel

Effendi Simbolon: Saya Dukung Puan Maju Pilpres, tapi Bukan dengan "Pak Naturalisasi"

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mendukung Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani apabila hendak dicalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Kendati demikian, hingga kini partainya belum memiliki keinginan untuk menyandingkan Puan dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Hal itu disampaikan Effendi menanggapi beredarnya selebaran deklarasi dukungan terhadap pasangan Puan-Moeldoko pada kontestasi pilpres mendatang.

"Saya salah satu yang termasuk mendukung Puan untuk maju, tetapi bukan sama Pak Naturalisasi (Moeldoko) itu," kata Effendi dalam diskusi daring Trijaya bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol" Sabtu (27/3/2021).

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa selebaran yang beredar tersebut adalah tidak benar dan hanya guyonan semata.

"Pastinya bercanda itu, pastinya bercanda," respons Effendi singkat ketika ditanya soal selebaran deklarasi tersebut.

Di sisi lain, Effendi mengakui bahwa banyak dukungan dari internal partai terhadap Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024.

Sebagai salah satu orang yang termasuk mendukung Puan, Effendi meminta agar semua pihak tak menganggap serius selebaran tersebut.

Menurutnya, pada saatnya nanti, PDI-P akan mengumumkan secara resmi pencalonan Puan tersebut.

"Nanti ada saatnya teman-teman, ya pada waktunya lah (deklarasi pencalonan Puan)," terang Effendi.

Sebelumnya, beredar poster bertuliskan deklarasi dan dukungan terhadap Puan Maharani dan Moeldoko untuk maju di Pilpres 2024.

Politikus PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, informasi dalam poster tersebut hoaks atau kabar bohong.

"Ya jelas hoaks, dilihat dari sudut logika, landasan filosofis-sosiologis-yuridis-politis, dari sudut timing, dari sudut kewajaran, dan dari suara langit," kata Hendrawan seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (19/3/2021).

Hendrawan mengaku tak ambil pusing terkait beredarnya poster deklarasi Puan-Moeldoko dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dia meminta agar semua pihak tidak perlu menganggap serius beredarnya poster tersebut lantaran tak jelas asal usulnya.

"Anehnya, kita yang waras ikut-ikutan menghabiskan energi untuk soal beginian," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/27/14480301/effendi-simbolon-saya-dukung-puan-maju-pilpres-tapi-bukan-dengan-pak

Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke