JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta, pemerintah dan satgas daerah mengantisipasi kerumunan masyarakat jelang libur Paskah 2021.
Di hari tersebut, mobilitas masyarakat berpotensi melonjak lantaran jatuh pada akhir pekan.
"Pada tanggal 4 April nanti umat Kristiani akan merayakan hari Paskah. Seperti pengalaman sebelumnya, tanggal merah yang jatuh pada akhir pekan memiliki potensi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3/2021).
Wiku pun mengimbau agar dalam seminggu ke depan pemerintah bersama satgas daerah mulai mengambil langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya lonjakan mobilitas.
Meski ada libur panjang, Wiku berharap kerumunan masyarakat dapat ditekan.
"Terutama kerumunan di destinasi liburan," ujarnya.
Baca juga: Sri Sultan Tak Akan Tutup Tempat Wisata Saat Libur Lebaran
Wiku juga meminta warga meminimalisir mobilitas selama sepekan ke depan. Ia mengingatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.
"Mohon kerja sama dari masyarakat untuk tidak berkerumun dan tetap ingat bahwa dalam masa pandemi akan jauh lebih aman untuk menghabiskan liburan di rumah saja," kata dia.
Sebelumnya, Wiku juga sempat menyampaikan bahwa liburan panjang selama pandemi berdampak langsung pada peningkatan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus corona.
Di bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 berkisar antara 50 sampai 900 orang.
Sementara, di bulan-bulan dengan libur panjang jumlah orang yang meninggal meningkat tajam menjadi 1.000 sampai 2.000 orang.
Tidak hanya itu, akibat libur panjang, kasus Covid-19 juga mengalami kenaikan. Pada September 2020 misalnya, terjadi peningkatan kasus virus corona sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus.
Baca juga: Persiapan Libur Lebaran, Karyawan Obyek Wisata di Bandung Barat Divaksin
Peningkatan itu dikontribusikan dari libur panjang pada 15-17 dan 20-23 Agustus 2020.
Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi pada Desember 2020 dan Januari 2021 seiring dengan adanya libur panjang Natal dan tahun baru 2021.
Kenaikan yang terjadi sejak bulan November hingga Januari mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan dengan bulan Oktober.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.