JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan tenaga kesehatan dan pasien Covid-19 nampak berkumpul di halaman Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSCD) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Mereka sengaja berkumpul untuk memperingati setahun perjuangan melawan Covid-19.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjend TNI Tugas Ratmono mengatakan, perayaan ini merupakan simbol perjuangan bersama antara nakes dan pasien dalam menghadapi situsai pandemi.
"Mari kita teriakkan bersama salam Cobra," ajak Tugas, Selasa (23/3/2021).
Ajakan itu pun dibalas oleh ratusan nakes dan pasien yang telah berkumpul dengan penuh semangat.
"Pantang pulang sebelum Corona tumbang," teriak nakes dan pasien dengan kompak.
Menurut Tugas, perayaan tersebut dimaksudkan untuk semakin menyemangati nakes, pasien dan para penyintas yang sudah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Update 23 Maret: Pasien Covid-19 Terus Berkurang, RS Wisma Atlet Kini Rawat 2.296 Orang
"Bukan hanya para nakes yang berjuang, tapi bapak ibu semua yang kebetulan terpapar Covid-19 ini. Maka mari kita bahu membahu antara nakes, dan para pasien melawan Covid-19. Sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir," sebut Tugas.
Selain itu, Tugas berharap, agar nantinya para pasien yang telah dinyatakan sembuh dan dapat kembali hidup bersama masyarakat dapat menjadi aktor yang mengedukasi dan mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
"Setelah teman-teman kembali dari tower 4, 5, 6 dan 7, mari kita suarakan pada masyarakat untuk selalu patuh menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Untuk mencegah penularan Covid-19 ini," harapnya.
Dalam perayaan tersebut ratusan nakes dan pasien juga mendapatkan angklung untuk dimainkan bersama.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa angklung adalah alat musik yang mudah digunakan.
Sehingga dipilih untuk dimainkan bersama sore hari ini, untuk menggambarkan kebersamaan antara nakes dan pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
"Mari kita semangat dan bangkit kembali jadi Indonesia bisa bangkit dari Covid-19. Angklung adalah tanda kebersamaan. Mudah dimainkan, dan meningkatkan kekompakan dan persatuan kita," tuturnya.
Baca juga: Satgas: Angka Kematian Covid-19 Naik, Jumlah Kesembuhan Turun
Ratusan angklung yang dimainkan, lanjut Hilmar, dibeli dari pengrajin yang saat ini juga harus menghadapi situasi ekonomi yang sulit akibat dari Pandemi Covid-19.