Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Sebut Perkembangan Covid-19 di Jawa dan Bali Tunjukkan Perbaikan

Kompas.com - 19/03/2021, 07:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, perkembangan kasus Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali mulai menunjukkan hasil positif.

Sebab, selama beberapa minggu terakhir, kasus positif virus corona dan pasien meninggal tak lagi didominasi provinsi-provinsi di Jawa dan Bali.

"Perkembangan kasus di Pulau Jawa dan Bali secara umum menunjukkan perbaikan, melihat kontribusi kasus positif dan meninggal tidak lagi didominasi oleh provinsi dari pulau Jawa dan Bali," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Satgas: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Turun 5 Minggu Berturut-turut

Wiku merinci, secara nasional penambahan kasus positif Covid-19 selama pekan kedua Maret 2021 turun 11,62 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Terdapat 5 provinsi dengan kenaikan kasus mingguan tertinggi yaitu Banten naik 1.183 kasus, Papua naik 395 kasus, Maluku Utara naik 31 kasus, Gorontalo naik 23 kasus, dan Bangka Belitung naik 96 kasus.

Dalam periode yang sama, terjadi kenaikan angka kematian pasien Covid-19 hingga 5,45 persen.

Tercatat, Jawa Tengah menjadi provinsi yang mencatatkan penambahan angka kematian pasien Covid-19 tertinggi yakni 124 kasus. Kemudian Jawa Barat naik 46 kasus, Papua naik 10 kasus, Sumatera Selatan naik 6 kasus, dan Sumatera Barat naik 4 kasus.

Baca juga: Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 Naik 5,45 Persen, Kesembuhan Turun

Dari angka-angka tersebut, kata Wiku, nampak bahwa pasien positif Covid-19 dan yang meninggal bukan didominasi oleh provinsi di Jawa dan Bali.

"Tersisa provinsi Banten di lima provinsi dengan kenaikan kasus baru tertinggi, dan Jawa Tengah serta Jawa Barat di lima provinsi dengan kenaikan kematian baru yang tertinggi," ujarnya.

Menurut Wiku, perkembangan ini sejalan dengan yang diharapkan pemetintah dari pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

"Hal ini sejalan dengan pelaksanaan PPKM dan PPKM mikro yang telah berjalan sejak 11 Januari atau selama sembilan minggu sampai dengan minggu ini di Pulau Jawa dan Bali," ujarnya.

Baca juga: Satgas: 5.772 RT Masuk Zona Hijau Covid-19, Terbanyak Yogyakarta

Wiku pun meminta para kepala daerah secara ketat menerapkan PPKM mikro.

Ia berharap, pelaksanaan kebijakan ini mampu menekan penularan virus corona sehingga menurunkan angka pasien positif Covid-19 dan kematian, serta meningkatkan jumlah kesembuhan.

"Saya minta kepada kepala daerah untuk melaksanakan PPKM mikro namun masih berada di 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus positif dan kasus meninggal baru pada minggu ini untuk terus memperbaiki upaya penanganannya dengan memaksimalkan peran posko dan satgas daerahnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com