JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan perihal vaksin CoronaVac atau Sinovac yang dikabarkan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.
Wiku memastikan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa tersebut telah habis disuntikkan kepada para penerima vaksinasi.
"Vaksin tersebut telah habis digunakan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Kemenkes Sebut Masa Edar Vaksin Sinovac Produksi Bio Farma 6 Bulan
Menurut dia, vaksin yang mendekati kedaluwarsa itu merupakan vaksin jadi yang didatangkan dari China pada Desember 2020.
Vaksin tersebut datang dalam dua tahap masing-masing berjumlah 1,8 juta dosis dan 1,2 juta dosis, sehingga total ada 3 juta dosis.
Vaksin itu habis digunakan pada Januari 2021 dengan disuntikkan ke tenaga kesehatan, petugas pelayan publik, termasuk Presiden Joko Widodo.
"Kepada presiden, kemudian 1,45 juta tenaga kesehatan, dan 50 ribu petugas pelayanan publik," ucap Wiku.
Saat ini, vaksin Covid-19 yang digunakan adalah yang berbentuk bulk (bahan baku). Bahan baku vaksin itu selanjutnya diproses oleh PT Bio Farma.
"Dan saat ini digunakan untuk lansia dan petugas pelayanan publik," ujar dia.
Baca juga: Kemenkes: Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Jadi Syarat Pelaku Perjalanan
Wiku meminta masyarakat tidak panik merespons isu ini. Pemerintah, kata dia, memperhatikan seluruh detail, teknis, dan keamanan vaksinasi, termasuk masa pakai vaksin.
"Sehingga saya sampaikan untuk masyarakat agar tidak panik karena pemerintah memastikan produk yang diberikan kepada publik yang aman, halal, dan berkualitas," kata Wiku.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heryanto mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac untuk gelombang pertama yang diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) memiliki masa kedaluwarsa sampai 25 Maret 2021.
"Sebetulnya yang jadi masalah ini, Vaksin CoronaVac ya, yang pertama kali datang 1,2 juta dan 1,8 juta di akhir Desember dalam produk jadi," kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).
Menurut Bambang, terjadi perubahan masa kedaluwarsa untuk 3 juta vaksin Covid-19 asal Sinovac tersebut.
Baca juga: Kedaluwarsa Vaksin Sinovac 25 Maret, Ganjar: Bupati Wali Kota, Gas Sekarang
Ia menyebutkan, masa kedaluwarsa vaksin Covid-19 Sinovac pada kemasannya tertulis sampai 2023.
Namun, setelah melalui proses evaluasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dipercepat menjadi enam bulan.
Bambang memastikan, 3 juta vaksin Covid-19 siap pakai tersebut sudah habis terpakai oleh para nakes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.