JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 terus bermutasi.
Diakui Kementerian Kesehatan bahwa virus ini memiliki karakter yang terus bermutasi. Pemerintah pun memastikan kewaspadaan terhadapnya.
"Mutasi selalu dipantau oleh pemerintah karena memang kita tahu bahwa mutasi itu selalu terjadi dan memang itu karakter dari virusnya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia, Minggu (14/3/2021), dikutip dari Antara.
"Sejak awal pandemi Covid-19 sudah disampaikan bahwa memang negara harus memperhatikan terkait mutasi-mutasi virus ini," tambahnya.
Baca juga: Mutasi Corona N439K Sudah Ada di Indonesia, Kemenkes: Belum Jadi Perhatian WHO
Di Indonesia sendiri, yang sudah dipastikan masuk adalah mutasi corona B.1.1.7.
Sementara untuk N439K, meski sudah terdeteksi sejak November 2020, pemerintah belum dapat memastikan apakah sudah ada kasus untuk mutasi virus ini.
Mutasi virus corona B.1.1.7 diumumkan masuk ke Indonesia pada Selasa (2/3/2021) oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Hingga saat ini, terdapat enam kasus mutasi virus corona B.1.1.7 yang tersebar di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Kemenkes memastikan semua pasien yang terpapar mutasi virus corona B.1.1.7 sudah sembuh.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, semua kontak erat dari dua kasus pertama mutasi virus corona B.1.1.7 yang dibawa WNI saat kembali dari Arab Saudi dinyatakan negatif.
"Untuk dua kasus yang pertama yang datang dari Arab Saudi, kasus Karawang, itu semua kontak eratnya sudah dites dan mereka negatif," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Fakta Mutasi Baru Virus Corona N439K yang Diwaspadai Menyebar di Indonesia
Senada, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya telah melakukan pelacakan kontak erat terhadap empat kasus mutasi virus B.1.1.7.
Hasilnya, tidak ada individu lain yang terpapar Covid-19.
"Sampai saat ini dari proses pelacakan kasus yang kita lakukan, tidak ada keluarga ataupun kontak erat yang kemudian positif, setelah kasus ini dinyatakan positif sebelumnya," ujar Nadia, Selasa (9/3/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.