Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 12 Maret, Kemenkes Belum Temukan Kasus Corona B.1.1.7 di DKI

Kompas.com - 12/03/2021, 16:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Jumat (12/3/2021) belum ditemukan kasus positif Covod-19 dari penularan mutasi varian B.1.1.7 tidak ditemukan di Jakarta.

Hal ini disampaikannya mengklarifikasi informasi yang menyebut ada satu sampel kasus Covid-19 mutasi varian B.1.1.7 yang berasal dari Ibu Kota.

"Jadi enam kasus itu tidak ada yang berasal dari Jakarta ya. Hingga saat ini untuk kasus Covid-19 yang berkedudukan di Jakarta belum ada variasi mutasi B.1.1.7," ujar Nadia dalam talkshow yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Kemenkes: Semua Kontak Erat dari 6 Kasus Mutasi Virus B.1.1.7 Negatif Covid-19

Adapun, lanjut dia, enam kasus yang dimaksud masing-masing di Karawang, Jawa Barat (2 kasus), Sumatera Utara (1 kasus), Sumatera Selatan (1 kasus), Kalimantan Timur (1 kasus) dan Kalimantan Selatan (1 kasus).

Informasi ini dipastikan setelah Kemenkes melakukan pelacakan kasus secara lebih lanjut.

"Jadi kan sampel ini didapatkan dari pekerja migran Indonesia ya. Nah ternyata asal daripada kasus ini bukan di Jakarta," tegas Nadia.

Baca juga: Virus Corona B.1.1.7 Disebut Lebih Mematikan, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

Sebelumnya, Nadia menjelaskan bahwa meski mutasi virus ini lebih cepat menular, tetapi WHO belum mendapatkan laporan bukti bahwa mutasi virus ini lebih tinggi tingkat keganasannya.

Nadia juga menjelaskan, mutasi terjadi pada bagian spike virus sehingga virus lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya lebih cepat dibandingkan varian lama.

Dia juga mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada masih efektif melawan varian baru virus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com