Hal ini disampaikannya mengklarifikasi informasi yang menyebut ada satu sampel kasus Covid-19 mutasi varian B.1.1.7 yang berasal dari Ibu Kota.
"Jadi enam kasus itu tidak ada yang berasal dari Jakarta ya. Hingga saat ini untuk kasus Covid-19 yang berkedudukan di Jakarta belum ada variasi mutasi B.1.1.7," ujar Nadia dalam talkshow yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).
Adapun, lanjut dia, enam kasus yang dimaksud masing-masing di Karawang, Jawa Barat (2 kasus), Sumatera Utara (1 kasus), Sumatera Selatan (1 kasus), Kalimantan Timur (1 kasus) dan Kalimantan Selatan (1 kasus).
Informasi ini dipastikan setelah Kemenkes melakukan pelacakan kasus secara lebih lanjut.
"Jadi kan sampel ini didapatkan dari pekerja migran Indonesia ya. Nah ternyata asal daripada kasus ini bukan di Jakarta," tegas Nadia.
Sebelumnya, Nadia menjelaskan bahwa meski mutasi virus ini lebih cepat menular, tetapi WHO belum mendapatkan laporan bukti bahwa mutasi virus ini lebih tinggi tingkat keganasannya.
Nadia juga menjelaskan, mutasi terjadi pada bagian spike virus sehingga virus lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya lebih cepat dibandingkan varian lama.
Dia juga mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada masih efektif melawan varian baru virus ini.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/12/16490201/hingga-12-maret-kemenkes-belum-temukan-kasus-corona-b117-di-dki