Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Klaim Kebakaran Hutan di Indonesia Tak Lagi Jadi Isu Internasional

Kompas.com - 05/03/2021, 15:28 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengeklaim kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanah Air tak lagi menjadi isu internasional.

Lantaran peristiwa karhutla di Indonesia perlahan mulai menurun.

Hal itu disampaikan Mahfud ketika memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2021 yang digelar BNPB di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

"(Sejak) 2016 sampai hari ini tidak ada lagi isu internasional dan hari ini kita mencatat di tahun 2020 hanya ada 296.000 hektare (dampak karhutla). Ini yang harus kita jaga," ujar Mahfud dikutip dari kanal Youtube BNPB, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Mahfud: Presiden Tekankan Cegah Kebakaran Hutan sekalipun Dampaknya Kecil

Mahfud mnuturkan, dalam lima tahun terakhir terjadi 17.000 lebih peristiwa karhutla di sejumlah daerah di Indonesia.

Namun, ia menyebut kasus karhutla belakangan ini mulai menurun. Pada 2020, misalnya, peristiwa karhutla hanya berdampak terhadap 296.942 hektare tanah.

Luas lahan karhutla pada tahun tersebut diklaim mengalami penurunan drastis sebanyak 81 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2019, kasus karhutla berdampak terhadap 1.649.258 hektare tanah.

Sedangkan per Januari 2021, Mahfud juga mencatat hanya terdapat 173 peristiwa karhutla.

Rentetan peristiwa per periode itu tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, hingga Papua.

Baca juga: Mahfud Sebut Ada 173 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan per Januari 2021

Mahfud mengatakan, sebelum keberhasilan ini, Indonesia sering kali dikritik dalam beberapa forum internasional karena asap yang ditimbulkan dari karhutla.

"Jadi isu kebakaran hutan sampai 2015 itu jadi isu internasional dalam pertemuan-pertemuan internasional. Indonesia selalu dikritik, asapnya itu menggangu dan Indonesia tidak mampu selesaikan. Sudah bertahun-tahun, kita ingat. Dulu setiap tahun ramai saja," imbuh Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com