JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, PDI-P siap menjadi tuan rumah dialog partai politik seluruh Asia dan Afrika.
Menurutnya, dialog partai politik merupakan langkah lanjut dari semangat Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955.
"Dialog partai politik lintas benua ini merupakan ajakan untuk membangun peradaban dan perdamaian yang bermartabat. Ini sebagai langkah lanjut yang sejalan dengan semangat Dasa Sila Bandung," kata Hasto, dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: PDI-P Belum Pikirkan Kandidat Pengganti Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Ia menjelaskan, Dasa Sila Bandung adalah hasil KAA 1955 yang digagas oleh Presiden Soekarno dan para pendiri bangsa.
Lanjut dia, Dasa Sila Bandung telah menyatukan negara-negara di Asia-Afrika untuk bersatu-padu dan lepas dari penjajahan serta kolonialisme.
Kesiapan tersebut disampaikan Hasto saat menerima serta berdiskusi dengan Duta Besar Suriah Abdul Mu’nim Annan, di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2021) sore.
Sementara itu, Dubes Annan menilai, PDI-P adalah partai yang memiliki roh ideologis dan berakar kuat di masyarakat.
Dubes Annan meyakini PDI-P akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang kuat dan aktif terlibat di kancah diplomasi Internasional.
Di sisi lain, Annan juga menyampaikan soal keamanan Suriah.
Ia menyampaikan keluhannya soal media massa yang cenderung melakukan distorsi pemberitaan terhadap situasi yang sebenarnya di Suriah.
“Kondisi Suriah tahun 2010 adalah Suriah yang modern dengan 65 persen kelas menengah. Pendidikan, kesehatan, air dan lainnya disediakan secara gratis oleh pemerintah," papar Annan.
"Semua itu hancur ketika tahun 2011, krisis dimulai dan Pemerintah terlibat dalam perang melawan terorisme," sambung dia.
Selain itu, Annan mengutarakan keinginan kerja sama dan undangan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk berkunjung ke Damaskus.
Dia memastikan bahwa Damaskus aman untuk dikunjungi.
Gayung bersambut, Hasto menyatakan pihaknya menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan.
Ia mengatakan, PDI-P terbuka untuk kerja sama dalam kerangka Party to Party Cooperation sebagai upaya bersama membangun peradaban.
Lanjutnya, kerja sama antar partai ini dapat dielaborasi lebih lanjut meliputi pelatihan kepemimpinan dan manajemen, kunjungan persahabatan, serta dialog antar pimpinan partai.
"Kami juga menawarkan bantuan partai untuk menjembatani komunikasi dengan pemerintah Indonesia," terang Hasto.
Baca juga: Konferensi Asia-Afrika, Saat Bandung Membuat Takjub Dunia...
Lebih jauh, Hasto bercerita soal demokrasi di Indonesia kepada Annan.
Menurutnya, demokrasi saat ini masih diwarnai praktik demokrasi liberal akibat krisis ekonomi tahun 1997 yang berdampak terjadinya reproduksi model demokrasi liberal.
Ia menilai, model demokrasi liberal itu sebenarnya tidak sesuai dengan Pancasila.
"Maka adalah tugas PDI Perjuangan untuk membumikan Pancasila, sehingga Pancasila tidak hanya jargon, tapi menjadi living ideology yang hidup dan berkembang di tengah rakyat,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.