Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Pemerintah Selama Setahun Tangani Pandemi Dinilai Kadang Baik, Kadang Buruk

Kompas.com - 02/03/2021, 16:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Sosiologi Bencana dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir mengatakan, respons pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 selama satu tahun ini belum konsisten.

Dia menilai, kadang pemerintah memberikan respons yang cepat terhadap kondisi tertetu terkait pandemi.

Namun, respons yang lambat untuk menangani berbagai isu juga masih terjadi.

Baca juga: Setahun Pandemi Corona, 3 Alasan Kebijakan Pengendalian Covid-19 Gagal Total

Sulfikar mencontohkan, dari segi pelacakan (tracing), pemeriksaan (testing) dan perawatan (treatment) atau 3T kasus-kasus Covid-19 masih tidak konsisten.

"Untu 3T, kadang naik, kadang turun. Pada Januari 2021 sudah naik, tetapi setelah itu turun lagi," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selas (2/3/2021).

"Secara umum respons pemerintah selama satu tahun pandemi ini kadang baik, kadang buruk. Tidak konsisten," ucap dia. 

Dia pun mengaitkan sikap tersebut dengan kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan.

Baca juga: KPU dan Kemenkes Tanda Tangani MoU soal Akses Data untuk Vaksinasi Covid-19

Sulfikar menyebut, ada sejumlah hal yang perlu dicermati, antara lain soal jumlah kasus aktif yang naik-turun, persentase positivity rate yang masih naik-turun, kebijakan PPKM yang belum membawa dampak secara konstan hingga vaksinasi Covid-19 yang terkesan terburu-buru.

Menurut Sulfikar, sejak awal pemerintah sangat terkesan berganti-ganti kebijakan penanganan pandemi sehingga tidak fokus kepada satu bidang.

"Misalnya kalaulah dua bulan pemerintah fokus menekan kasus dulu dan untuk sementara ekonomi dikesampingkan, akan ada dampak yang lebih baik," ucap dia.

"Sementara itu, selama ini ketika belum selesai penanganan kasus, pelonggaran untuk ekonomi sudah diberikan," kata dia.

Baca juga: Jadi Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna, Gibran: Kita Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi

Akibatnya, saat kondisi pandemi di sejumlah negara mulai melandai, kondisi di Indonesia justru sebaliknya.

Sulfikar mencontohkan, Amerika Serikat dan India yang saat ini mulai merasakan dampak intervensi kesehatan dan intervensi sosial dalam penanganan pandemi.

"Saat ini negara-negara yang sempat terpapar Covid-19 secara lebih parah sudah mulai melandai kasusnya. Coba lihat Amerika, India yang mendapat output dari upaya yang serius menekan pandemi," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, Selasa hari ini pandemi Covid-19 genap berlangsung selama satu tahun di Indonesia.

Perhitungan ini merujuk kepada adanya dua kasus perdana Covid-19 yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com