JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah disarankan untuk mulai menanggulangi pandemi Covid-19 dengan berbasis akar rumput.
Hal tersebut disampaikan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Baequni Boerman di acara Selo Soemardjan Memorial Discussion–Panel Session dengan topik Melawan Keletihan Sosial di Masa Pandemi, yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) secara daring.
Menurut Baequni, selama ini pemerintah terlalu menekankan solusi dengan konsep pendekatan struktural/top-down, bukan kultural/down-top.
“Padahal kuncinya ada di mobilisasi masyarakat. Intervensi harus dilakukan di akar rumput dan dilakukan melalui satu pintu, satu komando di bawah gugus tugas Rukun Warga (RW)," ujar Baequni, dikutip dari siaran pers UI, Minggu (28/2/2021).
Baca juga: Pengolahan Sampah Jadi Bisnis Menjanjikan di Tengah Pandemi
Ia mengatakan, di setiap desa harus ada mitigasi, perawatan di rumah, hingga surveillance.
Hal itulah yang menjadi pentingnya peranan akar rumput dalam menangani pandemi Covid-19.
Apalagi menurut dia, keletihan sosial akibat pandemi ini adalah bentuk sebuah kondisi ketika masyarakat tidak peduli lagi pada kondisi pandemi.
"Akibatnya tidak mau mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Ini terjadi karena masyarakat bingung dengan informasi yang simpang siur," kata dia.
Hal senada disampaikan Guru Besar Sosiologi FISIP UI Paulus Wirutomo.
Baca juga: Satgas Sebut Pengendalian Covid-19 Layaknya Perang Akar Rumput
Menurut dia, solusi gerakan akar rumput berupa pendekatan komunitas sangat penting dalam mengatasi pandemi Covid-19.
"Banyak keunggulan dari pendekatan komunitas ini dibandingkan dengan program-program dari pemerintah yang selama ini telah dijalankan," kata dia.
Antara lain adalah pemberdayaan komunitas aspirasi warga yang mudah didengar, pengawasan sosial dan individu yang lebih mudah dilakukan, serta komitmen yang lebih besar terhadap kesehatan warga komunitasnya.
Menurut Paulus, komunitas juga lebih memahami potensi-potensi permasalahan yang muncul di antara warga daripada birokrasi daerah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.