Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2020, 16:51 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut pengendalian pandemi Covid-19 yang terjadi di Tanah Air tak ubahnya perang akar rumput.

Artinya, saat ini terjadi perbedaan informasi yang diterima di masyarakat terkait Covid-19. Sehingga, perlu kerja keras untuk memberikan penjelasan yang benar.

Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi bertajuk "Telaah Pergeseran Zonasi Wilayah" yang digelar BNPB, Senin (3/8/2020).

"Jadi kalau kami bilang Covid-19 ini layaknya perang akar rumput," ujar Dewi, Senin siang.

Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 3 Agustus: Jatim Tertinggi

Dewi menjelaskan, perang akar rumput itu menjadikan masyatakat benar-benar sebagai kunci membawa perubahan situasi pandemi.

Caranya adalah dengan mengubah perilaku masyarakat itu sendiri, yakni dengan menaati protokol kesehatan.

"Perubahan perilaku dan kunci untuk memutus rantai penularan serta mengendalikan kondisi Covid-19 yang ada di wilayahnya," kata Dewi.

Selain itu, lanjut Dewi, perubahan perilaku masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap zonasi risiko di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: Agar Tak seperti Anji, IDI Imbau Figur Publik Selektif Undang Narasumber soal Covid-19

Karena itu, menurut Dewi, meredam penyebaran virus corona tak cukup hanya mengandalkan pemerintah.

"Jadi enggak bisa kita mengandalkan hanya pemerintah untuk mengeluarkan peraturan, tapi siapa yang menjalankan peraturan itu (masyarakat)," kata Dewi.

Diketahui, penyebaran virus corona hingga pukul 12.00 pada Senin (3/7/2020) mencapai 113.134 kasus terkonfirmasi positif.

Kemudian angka kesembuhan mencapai 70.237 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 5.302 orang.

Sementara, pasien suspek sebanyak 77.572 orang.

Baca juga: Berkaca Sejarah Pandemi Flu 1918, Kebijakan Tegas soal Covid-19 Dinilai Perlu Ada

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com