Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Perdana bagi Para Atlet Agar Tetap Berprestasi...

Kompas.com - 27/02/2021, 10:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Dalam rangka mempercepat proses vaksinasi nasional, pemerintah pun menggelar vaksinasi Covid-19 bagi para atlet di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Peserta vaksinasi Covid-19 dari kelompok atlet tercatat berjumlah 808 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari atlet, pelatih, dan tenaga pendukung yang berasal dari 40 organisasi, yaitu 39 induk organisasi cabang olahraga dan 1 National Paralympic Committee.

Wapres semangati atlet

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet tersebut.

Ma'ruf didampingi oleh sejumlah menteri, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dari pantauan Kompas.com di kanal YouTube Wakil Presiden, Ma'ruf tampak berkeliling ke setiap meja vaksinasi para atlet tersebut.

Baca juga: Menko PMK Harap Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet Aktifkan Kegiatan Olahraga


Ia juga sempat menyapa para atlet yang sudah duduk untuk mendapat giliran vaksinasi, antara lain para atlet bulutangkis seperti Jonatan Christie, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Greysia Polli, dan Anthony Ginting.

Kemudian beberapa atlet lainnya seperti atlet lari dan atlet disabilitas.

Ia juga sempat menyaksikan proses penyuntikan vaksin kepada pemain sepakbola Tanah Air, Bambang Pamungkas.

Sayup-sayup, Ma'ruf juga terdengar menyemangati para atlet tersebut untuk tidak takut divaksinasi.

"Tidak apa-apa," kata Ma'ruf menyemangati.

Seolah terus menyemangati, Ma'ruf juga mengatakan bahwa dirinya juga sudah divaksin Covid-19 dan tidak mengalami efek samping apapun setelahnya.

"Saya juga alhamdulillah sudah divaksin dan tidak apa-apa, tidak merasakan apa-apa, sehat," kata dia.

Baca juga: Menpora Targetkan 5.000 Sasaran Vaksinasi Covid-19 Bagi Atlet hingga Tenaga Pendukung

Menurut Ma'ruf, hal tersebut juga dikarenakan vaksin Covid-19 tersebut sudah memperoleh uji klinis dan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Pada kesempatan itu, Ma'ruf mengatakan bahwa proses vaksinasi kepada atlet merupakan salah satu langkah percepatan program vaksinasi nasional.

Utamanya adalah untuk memenuhi target pemerintah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebanyak 70 persen dari jumlah populasi penduduk Indonesia.

"Tapi memang dilakukan secara bertahap, pertama yang dilakukan (vaksinasi) itu adalah tenaga kesehatan yang bergulat menangani Covid-19, kedua TNI/Polri, dan yang berhubungan dengan pelayanan publik," kata Ma'ruf.

Diharapkan jadi motivasi bagi masyarakat

Wapres Ma'ruf juga berharap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk tidak takut melakukan vaksinasi.

Terlebih lagi, kata dia, atlet merupakan representasi kelompok yang secara fisik kuat.

"Atlet ini representasi kelompok yang secara fisik kuat, kami harapkan melalui vaksinasi ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat bahwasanya untuk atlet setelah divaksin tetap sehat dan kuat sehingga bisa memotivasi yang lain," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, atlet merupakan kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 karena mereka mengikuti berbagai event pertandingan olahraga, baik itu pertandingan tingkat domestik maupun global.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi, Wapres: Jangan Sampai Atlet Terpapar Covid-19

Pertandingan tersebut tetap berjalan meskipun tanpa penonton karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

"Event olahraga ini penting selain untuk hiburan, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan komersial para atlet itu sendiri," kata Ma'ruf.

Terlebih lagi, kata dia, para atlet yang disiapkan untuk mengikuti event internasional seperti olimpiade harus dipersiapkan jauh-jauh hari sehingga vaksinasi pun sangat penting.

Atlet jangan sampai terpapar Covid-19

Ma'ruf berharap, vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan bagi para atlet merupakan bantuan dan perhatian pemerintah untuk mereka agar tetap bisa berprestasi.

Ia pun berharap para atlet di Tanah Air jangan sampai terpapar Covid-19 agar tetap bisa berkompetisi dan berprestasi.

"Kami menganggap, ini (atlet) salah satu yang harus diprioritaskan (vaksinasi Covid-19) karena ini penting terutama dalam menghadapi berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional," kata Ma'ruf.

"Oleh karena itu mereka harus kami siapkan supaya fisiknya cukup baik dan jangan sampai mereka tidak bisa mengikuti kompetisi karena terpapar Covid-19," lanjut Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, para atlet tidak boleh terpapar Covid-19 karena mereka membawa nama baik bangsa jika harus bertanding di tingkat internasional.

Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Wapres Maruf Semangati Para Atlet

Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet pun penting dilakukan.

"Ini penting supaya mereka siap. Pemerintah memprioritaskan para atlet untuk divaksin lebih awal," kata dia.

Terlebih lagi, kata dia, atlet yang berprestasi bisa membanggakan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di luar negeri.

Sebab menurut dia, bendera Merah Putih bisa berkibar di luar negeri hanya karena dua hal, yakni kedatangan pimpinan negara dan atlet berprestasi ke negara bersangkutan.

"Bendera Merah Putih dikibarkan di luar negeri hanya dua hal, pertama kalau pimpinan nasional datang ke luar negeri, kedua kalau atlet berhasil menjuarai suatu turnamen. Karena itu pemerintah harus bantu (dengan vaksinasi)," kata Ma'ruf.

Diharapkan dapat aktifkan lagi kegiatan olahraga

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy berharap vaksinasi Covid-19 terhadap para atlet dapat mengaktifkan kembali kegiatan olahraga, khususnya kegiatan-kegiatan olahraga yang kerap diselenggarakan di Tanah Air.

Hal tersebut karena sejak pandemi Covid-19 muncul, seluruh kegiatan olahraga di Indonesia dihentikan untuk mencegah penularan.

"Mudah-mudahan ini (vaksinasi) bisa mengangkat kegiatan-kegiatan olahraga kembali. Kan sekarang sedang lesu, kalau atlet-atletnya sudah divaksin, mudah-mudahan bisa berkegiatan lagi," kata Muhadjir usai mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau vaksinasi Covid-19 perdana untuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung.

Program vaksinasi Covid-19 kepada para atlet, kata dia, merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat vaksinasi.

Baca juga: Kata Wapres dan Menpora Saat Tinjau Vaksinasi Covid-19 bagi Atlet

Atlet merupakan salah satu kelompok masyarakat tertentu yang diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19 setelah tenaga kesehatan.

"Ini kebijakan yang tepat kalau atlet diprioritaskan (vaksinasi), karena mereka akan segera bertanding, terutama yang di luar negeri akan membawa nama baik Indonesia. Wajar kalau mereka diprioritaskan," ujar Muhadjir.

Diketahui, Kementerian Kesehatan menargetkan sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik.

Kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).

Kemudian, keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, kepala/perangkat desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Pada tahap pertama, penerima vaksin Covid-19 adalah tenaga medis yang jumlah sasaran vaksinasinya mencapai 1.468.764 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com