Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Salurkan Bantuan Rp 443 Juta untuk Korban Longsor Nganjuk

Kompas.com - 17/02/2021, 13:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan untuk korban bencana longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur sebesar Rp 443 juta. 

Kemensos menyebutkan, bantuan itu terdiri dari bantuan logistik yaitu 300 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar matras.

"Kemudian, 200 lembar kaur, 200 lembar selimut, 50 paket kids ware dan 100 lembar tenda gulung), santunan untuk 12 ahli waris (masing-masing Rp 15 juta) serta santunan untuk 2 korban selamat dengan luka berat (masing-masing Rp 5 juta)," demikian keterangan tertulis Kemensos, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Kunjungi Korban Longsor di Nganjuk, Risma: Anak-anak Sudah Mulai Ceria

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kunjungannya ke Nganjuk meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) merelokasi tempat tinggal warga di lokasi bencana.

Risma juga meminta data keseluruhan korban terdampak bencana dan lahan yang disiapkan untuk relokasi.

"Curah hujan cukup tinggi. Kalau tidak reliable (untuk kembali tinggal) disitu, memang harus dipindah. Terkait masalah lahannya bagaimana, nanti akan saya diskusikan,” kata Risma.

Menanggapi Risma, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan, terdapat 54 Kepala Keluarga (KK) atau 186 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Oleh karenanya, lahan yang diperlukan untuk relokasi tempat tinggal warga kurang lebih 25 hektar.

Menurut Novi, Pemda tengah menyiapkan rumah sementara di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek bagi korban bencana tersebut.

"Di sana ada rumah eks pemberian hibah dari Kementerian PUPR. Dulu (digunakan) untuk transmigrasi, ada 80 unit rumah, 40 unit rumah terisi dan 40 rumah sekarang ini kosong bisa ditempati,” kata Novi.

Baca juga: Pemkab Nganjuk Akan Relokasi Korban Longsor, Menko PMK: Kalau Itu Pilihan Terbaik, Kita Dukung

Untuk diketahui, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Nganjuk sejak Minggu (14/2/2021).

Hal tersebut mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos dan menimbun sejumlah rumah penduduk dengan 54 KK atau 186 jiwa.

Hingga Selasa (16/2/2021), dilaporkan dari total terdampak 21 korban tertimbun longsor dan sempat dinyatakan hilang, 14 korban telah ditemukan dengan rincian 12 meninggal dunia, 2 selamat, sementara 7 lainnya masih dalam upaya pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com