Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Klaim Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Naik Selama PPKM Mikro

Kompas.com - 17/02/2021, 12:34 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan virus corona meningkat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Jawa dan Bali.

Protokol kesehatan yang dimaksud berupa kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

"Sejauh ini dapat dilihat adanya perubahan ke arah yang lebih positif meski belum memuaskan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Jokowi: Saya Perintahkan Jajaran TNI dan Polri Aktif Disiplinkan Protokol Kesehatan hingga Tingkat Desa

Sebelumnya, selama pelaksanaan PPKM skala kabupaten/kota, kepatuhan masyarakat dalam memakai masker tak berhasil ditingkatkan.

Satgas mencatat bahwa selama empat minggu periode PPKM terjadi penurunan jumlah kabupaten/kota yang tingkat kepatuhannya dalam memakai masker mencapai lebih dari 75 persen.

Tingkat kepatuhan ini, kata Wiku, baru melonjak naik ketika PPKM skala mikro mulai diberlakukan 9 Februari 2021.

"Kepatuhan untuk memakai masker nampak naik drastis setelah diberlakukannya PPKM mikro," ujarnya.

Baca juga: Satgas Klaim 4 Pekan Pelaksanaan PPKM Mampu Turunkan Kasus Aktif Covid-19

Sementara itu, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan meningkat sejak minggu kedua pelaksanaan PPKM kabupaten/kota.

Kepatuhan ini diklaim terus naik hingga PPKM mikro berlaku.

"Sampai hari ini data menunjukkan jumlah kabupaten/kota dengan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan lebih dari 75 persen semakin meningkat tingkat minggunya," kata Wiku.

Wiku pun berharap agar posko penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan semakin aktif dalam menjaga kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Saya harapkan tren ini dapat dipertahankan. Sekali lagi, mengingat kita telah memasuki masa PPKM mikro saya harapkan peran serta posko di masing-masing daerah untuk mengawasi kegiatan di daerahnya masing-masing," kata dia.

Baca juga: Kemenkes: Warga Daerah PPKM Prioritas Vaksinasi Covid-19 dengan Sistem Klaster

Adapun, PPKM skala kabupaten/kota berlangsung di Pulau Jawa dan Bali selama 4 minggu yakni mulai 13 Januari hingga 8 Februari 2021.

Kebijakan ini dilanjutkan dengan PPKM mikro yang dimulai 9 Februari dan direncanakan berlangsung selama 14 hari.

Selama PPKM mikro, pemerintah menghendaki dibentuknya posko penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan di seluruh Tanah Air. Posko ini bertujuan meningkatkan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan serta upaya 3T atau testing, tracing, dan treatment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com