Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Warga Tak Ragukan Vaksin Covid-19, Satgas: Jangan Khawatir Efek Samping

Kompas.com - 17/02/2021, 07:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi penting sebagai upaya mengakhiri pandemi virus corona. Pemerintah pun menjamin keamanan penggunaan vaksin.

"Masyarakat tidak perlu ragu lagi akan vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/2/2020).

Baca juga: BPOM Segera Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Astrazeneca

Wiku mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, Sinovac sudah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Hal ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini aman dan halal untuk digunakan," ujar Wiku.

Ia juga menyebut bahwa vaksin Covid-19 telah disuntikkan ke Presiden Joko Widodo dan para tenaga kesehatan.

Hingga saat ini, belum ditemukan adanya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius.

Baca juga: Penyintas Covid-19, Lansia, Kelompok Komorbid, sampai Ibu Menyusui Kini Bisa Dapat Vaksin

 

Efek samping yang ditimbulkan vaksin umumnya bersifat ringan dan tidak serius dan dapat segera hilang.

"Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir akan efek samping dari vaksin Covid-19," kata dia. 

Wiku pun meminta masyarakat menyadari pentingnya program vaksinasi dalam membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity.

Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 juga telah mengatur secara tegas tentang kewajiban vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia.

"Oleh karena itu saya meminta agar masyarakat dapat ikut serta berpartisipasi dalam program vaksinasi sehingga herd immunity ini dapat segera tercapai," kata dia.

Baca juga: Pusing dan Mual Usai Disuntik Vaksin, Nakes Ini Ternyata Punya Sakit Lambung

Adapun vaksinasi virus corona di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Kala itu, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Saat ini, vaksinasi terus dilanjutkan di seluruh daerah di Tanah Air dengan memprioritaskan para tenaga kesehatan.

Ditargetkan, vaksinasi selesai dalam waktu setahun dan dapat menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com