JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, siapa pun yang menebar hate speech atau ujaran kebencian harus ditenggelamkan.
Kiasan itu disampaikan Susi yang mengajak para netizen di Twitter untuk jangan mendengarkan dan mengikuti siapa pun yang suka melakukan ujaran kebencian.
Susi menyebut bahwa ajakan itu tidak ditujukan untuk mengacu pada satu-dua orang. Namun, kepada siapa pun.
"Ya semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek, harus ditenggelamkan," kata Susi pada acara Kamar Rosi di Kompas TV, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Saat Susi Pudjiastuti Santai Menghadapi Serangan di Media Sosial...
Ajakannya tersebut, menurut Susi, bertujuan mengurangi tingkat stres masyarakat karena efek dari pandemi Covid-19 hingga hari ini.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Namun, perubahan tersebut bersifat negatif.
"This pandemic, it's cost community, us, our kids, our life, our economy not on positive way. Tapi dalam situasi yang tidak bahagia, stres, depresi, dan harus struggle tinggal di rumah," kata Susi.
Maka, dengan segala kesusahan yang sedang dihadapi di era pandemi ini, ia mengajak para netizen untuk tidak mendengar, merespons, atau mengikuti orang-orang yang gemar melakukan ujaran kebencian.
Baca juga: Ditanya Kemungkinan Nyapres, Susi Pudjiastuti Berkelakar Diusung Partai Ikan
"Siapa pun kamu, tidak boleh bicara hate speech. Kalau ada, ayo netizen unfollow," sebutnya.
Adapun beberapa pekan belakangan, akun Twitter @susipudjiastuti banyak disebut-sebut netizen. Ada yang membelanya, tak jarang pula yang kontra dan menyerang dirinya.
Hal itu disebabkan oleh ajakan Susi untuk tidak mengikuti akun Twitter @permasiaktivis1 milik Abu Janda, Senun (29/1/2021) lalu.
"saya pikir saatnya dihentikan ocehan2 model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya dimasa pandemic, hal2 yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita unfollow, dan jangan perdulikan lagi orang2 seperti ini. Salam sehat & damai," cuitnya di Twitter kala itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.