Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti: Semua yang Bicaranya Jelek Harus Ditenggelamkan

Kompas.com - 10/02/2021, 09:58 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, siapa pun yang menebar hate speech atau ujaran kebencian harus ditenggelamkan.

Kiasan itu disampaikan Susi yang mengajak para netizen di Twitter untuk jangan mendengarkan dan mengikuti siapa pun yang suka melakukan ujaran kebencian.

Susi menyebut bahwa ajakan itu tidak ditujukan untuk mengacu pada satu-dua orang. Namun, kepada siapa pun.

"Ya semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek, harus ditenggelamkan," kata Susi pada acara Kamar Rosi di Kompas TV, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Saat Susi Pudjiastuti Santai Menghadapi Serangan di Media Sosial...

Ajakannya tersebut, menurut Susi, bertujuan mengurangi tingkat stres masyarakat karena efek dari pandemi Covid-19 hingga hari ini.

Menurutnya, pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Namun, perubahan tersebut bersifat negatif.

"This pandemic, it's cost community, us, our kids, our life, our economy not on positive way. Tapi dalam situasi yang tidak bahagia, stres, depresi, dan harus struggle tinggal di rumah," kata Susi.

Maka, dengan segala kesusahan yang sedang dihadapi di era pandemi ini, ia mengajak para netizen untuk tidak mendengar, merespons, atau mengikuti orang-orang yang gemar melakukan ujaran kebencian.

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Nyapres, Susi Pudjiastuti Berkelakar Diusung Partai Ikan

"Siapa pun kamu, tidak boleh bicara hate speech. Kalau ada, ayo netizen unfollow," sebutnya.

Adapun beberapa pekan belakangan, akun Twitter @susipudjiastuti banyak disebut-sebut netizen. Ada yang membelanya, tak jarang pula yang kontra dan menyerang dirinya.

Hal itu disebabkan oleh ajakan Susi untuk tidak mengikuti akun Twitter @permasiaktivis1 milik Abu Janda, Senun (29/1/2021) lalu.

"saya pikir saatnya dihentikan ocehan2 model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya dimasa pandemic, hal2 yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita unfollow, dan jangan perdulikan lagi orang2 seperti ini. Salam sehat & damai," cuitnya di Twitter kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com