Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirotasi dari Komisi I, Charles Honoris Ditetapkan Jadi Pimpinan Komisi IX DPR

Kompas.com - 08/02/2021, 16:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Charles Honoris ditetapkan sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR menggantikan Sri Rahayu yang dirotasi ke Komisi VIII DPR.

Charles ditetapkan sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Senin (8/2/2021).

"Izinkan saya selaku Pimpinan DPR RI mengumumkan perubahan nama pimpinan Komisi IX, dari Fraksi PDI-P yang semula dijabat Dra Sri Rahayu nomor anggota A217 digantikan oleh Saudara Charles Honoris nomor anggota A162," kata Muhaimin dalam rapat tersebut, Senin, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Terima Laporan Penempatan PMI Ilegal, Anggota Komisi IX Nilai Pemerintah Kebobolan

Muhaimin mengatakan, penetapan Chalres sebagai Wakil Ketua Komisi IX sesuai dengan surat yang Fraksi PDI-P Nomor 1 F-PDIP DPRRI/II/2021 tanggal 1 Februari 2021 perihal perubahan penugasan pada alat kelengkapan dewan.

Dalam rapat tersebut, Muhaimin sempat menanyakan apakah para anggota Komisi IX DPR setuju dengan penetapan Charles sebagai pimpinan Komisi IX DPR.

"Untuk itu saya meminta persetujuan pada seluruh pimpinan dan anggota apalah usulan ini bisa kita setujui?" tanya Muhaimin.

Baca juga: Soal PPKM Skala Mikro, Wakil Ketua Komisi IX Tekankan Pentingnya Operasi Yustisi yang Terukur

Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan persetujuan para anggota Komisi IX DPR.

Dengan penetapan Charles, komposisi pimpinan Komisi IX terdiri dari Felly Estelita Runtuene selaku Ketua Komisi IX DPR serta Charles Honoris, Melkiades Laka Lena, dan Nihayatul Wafiroh selaku Wakil Ketua Komisi IX.

Adapun sebelumnya Charles merupakan anggota Komisi I DPR yang dirotasi oleh Fraksi PDI-P ke Komisi IX DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com