Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dinilai Jangan Jadi Garda Terdepan Tracing Covid-19

Kompas.com - 05/02/2021, 13:18 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menilai Babinsa dan Bhabinkamtibmas lebih baik tidak menjadi garda terdepan dalam upaya tracing Covid-19 di masyarakat.

Meski demikian, Babinsa dan Bhabinkamtibmas boleh saja terlibat, namun untuk menjaga dan menertibkan jika dalam proses tracing ada masyarakat yang menolak atau terindikasi akan melakukan kekerasan.

Sementara itu, ia melanjutkan, garda terdepan dalam proses tracing sebaiknya melibatkan tenaga-tenaga medis di daerah, seperti perawat atau dokter yang ada di puskesmas atau klinik mandiri di desa-desa.

"Jadi misal garda terdepannya itu perawat dan dokter, lalu didampingi tokoh masyarakat, baru Babinsa ikut. Mengawasi dari jauh saja, kalau-kalau ada masyarakat yang menolak, atau akan melakukan kekerasan, nah itu Babinsa baru turun menjaga," papar Imam melalui sambungan telefon pada Kompas.com, Jumat (6/2/2021).

Baca juga: Pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam Tracing Covid-19 Dipastikan Sesuai Kewenangan

Imam menilai, pelibatan Babinsa tidak akan efektif jika menjadi garda terdepan proses tracing.

Sebab menurutnya, jumlah mereka sedikit, untuk sebuah wilayah yang besar.

"Wilayahnya luas, besar, tapi Babinsanya sedikit. Malah lebih banyak perawat saya rasa di wilayah itu ketimbang Babinsa. Libatkan perawat dulu di garda terdepan (tracing)" terangnya.

Dirinya kembali mengingatkan pemerintah untuk memanfaatkan aktor-aktor tokoh masyarakat di wilayah.

Pemerintah disarankan melakukan pemetaan setiap wilayah, dan mencari tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk melakukan pendekatan persuasif pada masyarakat dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona.

"Libatkan tokoh-tokoh masyarakat itu. Masukkan mereka dalam tim penanganan Covid-19. Mereka adalah orang-orang yang dekat dan didengarkan masyarakat," pungkasnya.

Diketahui pemerintah akan meningkatkan upaya 3T atau testing, tracing, dan treatment untuk menekan angka penularan Covid-19.

Baca juga: Pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Tracing Covid-19 Dikhawatirkan Timbulkan Efek Psikologis Masyarakat

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut upaya itu akan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam penelusuran kontak dekat pasien Covid-19 atau tracing.

"Kementrian Kesehatan akan menambah petugas yang akan melakukan tracing di lapangan dan ini akan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," terang Airlangga usai mengikuti rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan menteri terkait di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/2/2021) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com