Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembakaran Bendera Merah Putih, Kemenlu Tunggu Laporan KBRI Kuala Lumpur

Kompas.com - 01/02/2021, 15:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih menunggu laporan dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Malaysia terkait kasus warga negara Indonesia (WNI) yang diduga membakar bendera merah putih di Malaysia.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/2/2021).

"Dubes di Kuala Lumpur akan memberikan laporan ke Jakarta, masih ditunggu," kata Faizasyah.

Baca juga: 4 Kasus Bakar Bendera Merah Putih, Saat Demo di Papua hingga Alasan Asmara yang Kandas

Sebelumnya, pihak KBRI Kuala Lumpur masih mendalami kejadian tersebut untuk memastikannya, termasuk kepastian mengenai pelaku pembakaran bendera tersebut.

Sebelumnya, sebuah video viral yang memperlihatkan seorang pria membakar bendera merah putih menjadi perhatian aparat kepolisian.

Tim dari Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Aceh pun telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Tim masih menelusuri identitas pelaku dan waktu video dibuat atau tempat video tersebut dibuat," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy melalui pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/01/2021).

Baca juga: Kemenlu Dalami Video Pembakaran Bendera Merah Putih yang Viral

Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, pelaku yang melakukan pembakaran itu diduga merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Namun demikian, domisilinya berada di Malaysia.

"Tim masih bekerja keras untuk membuat terang kasus tersebut, informasi dari penyelidik pelaku orang Aceh yang tinggal di Malaysia," kata Winardy.

Baca juga: Larangan dan Sanksi Pidana di Balik Pembakaran Bendera Merah Putih

Adapun rekaman video TikTok tersebut memperlihatkan seorang pria membakar bendera merah putih.

Dalam video itu terlihat bendera merah putih awalnya dikibarkan di sebuah tiang kecil.

Tak berselang lama, seorang pria yang mengenakan kaos terlihat menyiramkan botol berisi bahan bakar untuk membakar bendera tersebut.

Setelah itu, api terlihat membesar dan menghanguskan seluruh bendera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com