JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, rendahnya keterwakilan perempuan sebagai pemimpin membuat sebuah organisasi, lembaga, atau institusi kurang memiliki sudut pandang perempuan.
Hal tersebut pun menyebabkan penyusunan kebijakan yang berpihak pada perempuan turut rendah.
"Minimnya keterwakilan perempuan sebagai pemimpin membuat organisasi dan institusi kurang memiliki sudut pandang perempuan," kata Bintang pada Rakernas Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) I Tahun 2021, dikutip dari siaran pers, Minggu (31/1/2021).
Baca juga: Menko PMK Minta Perempuan dan Anak Diutamakan dalam Penanganan Bencana
"Sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada penyusunan kebijakan yang berpihak pada perempuan dan berdampak pada rendahnya indeks kesetaraan gender," lanjut dia.
Padahal, kata Bintang, perempuan adalah pihak yang paling mengetahui kebutuhan, permasalahan, dan solusi dari isu-isu yang dihadapi kaumnya sendiri.
Dengan demikian, kepemimpinan dan pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan pun dinilainya menjadi sangat penting.
Ditambah lagi, Bank Dunia pada 2012 sepakat bahwa saat perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan sama untuk aktif secara politik dan membuat berbagai keputusan dan kebijakan, akan muncul kebijakan yang lebih representatif dan inklusif.
"Kepemimpinan perempuan nyatanya sangat esensial bagi kesejahteraan bangsa, bahkan dunia. Hal ini perlu terus kita gaungkan, sehingga menjadi persepsi baru di masyarakat,” kata dia.
Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia yang mengukur partisipasi aktif laki-laki dan perempuan pada kegiatan ekonomi, politik, dan pengambilan keputusan baru menunjukkan angka 75,24 pada 2019.
Baca juga: Menteri PPPA: Kesehatan dan Psikososial Perempuan-Anak Korban Bencana Harus Diperhatikan
Ia juga berpesan kepada para pemimpin perempuan untuk selalu membawa perspektif perempuan dan anak dalam setiap program, keputusan, dan kebijakan yang diambil.
Sebab, kata dia, hal tersebut pun akan turut menyukseskan isu prioritas Kementerian PPPA.
"Kemudian menjadi panutan bagi perempuan dan anak-anak perempuan agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik pula, serta berperan dalam berbagai pilar pembangunan baik akademisi, dunia usaha, maupun media dengan memberikan intervensi dari berbagai sisi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.