JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pelayanan kesehatan dan psikososial perempuan serta anak korban bencana harus diperhatikan.
Hal tersebut disampaikan Bintang saat meninjau lokasi terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (28/1/2021).
"Di situasi pascabencana juga selain kebutuhan spesifik, pelayanan kesehatan dan psiko-sosial perempuan dan anak terdampak harus diperhatikan,” ujar Menteri Bintang, dikutip dari siaran pers, Jumat (29/1/2021).
Baca juga: Menteri PPPA: Pengesahan RUU PKS Tidak Dapat Ditunda Lagi
Ia mengatakan, Kementerian PPPA berupaya memastikan agar perlindungan perempuan dan anak menjadi tanggung jawab bersama.
Dengan demikian, semua hak perempuan dan anak harus tetap terpenuhi dalam kondisi apapun, termasuk di tempat pengungsian.
"Gotong royong dan bergandengan tangan harus dilakukan dengan semua pihak untuk memastikan hak mereka dan tidak ada lagi kesedihan sert air mata,” kata dia.
Kementerian PPPA telah melakukan berbagai upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam situasi darurat bencana di Sulawesi Barat, antara lain peninjauan ke lapangan untuk asesmen kondisi perempuan dan anak serta menghimpun data cepat perempuan dan anak.
Kementerian PPPA juga bekerja sama dengan Dinas PPPA Sulawesi Barat, MDMC, Himpaudi, Karangpuang, Tim Psikolog TNI AL, dan HIMPSI untuk mengaktivasi tenda ramah perempuan dan anak dalam rangka melakukan dukungan psikososial awal.
Baca juga: Menko PMK Minta Perempuan dan Anak Diutamakan dalam Penanganan Bencana
Selain itu, membangun Pos Ramah Perempuan dan Anak di dua lokasi yaitu di Jalan Pongtiku Nomor 9 dan Jalan Husni Thamrin serta tenda ramah perempuan dan anak di Stadion Manakarra.
Adapun pada kesempatan tersebut hadir pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, serta pejabat terkait lainnya.
Pada 14 Januari 2021 Sulawesi Barat diguncang gempa berkekuatan 5,9 pada kedalaman 10 km dan beberapa gempa susulan hingga 16 Januari 2021.
Baca juga: Kementerian PPPA Minta Sinergi Masyarakat Hapus Kekerasan Seksual terhadap Anak
Meski tidak berpotensi tsunami, namun gempa tersebut memporak-porandakan bangunan vital.
Mulai dari sekolah, posyandu, puskesmas, gedung perkantoran, hingga rumah-rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.