Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Pencegahan Ekstremisme Dianggap Berpotensi Timbulkan Konflik Horizontal

Kompas.com - 28/01/2021, 15:49 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidiyanti khawatir Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Sebab, dalam Pasal 8 dalam Perpres tersebut menyatakan, RAN PE dapat dilaksanakan dengan melibatkan peran serta masyarakat.

"Apakah misal, kalau ada orang-orang atau kelompok yang akhirnya diberikan pelatihan atau pembinaan dan bisa melaporkan terkait adanya indikasi tindakan ekstremisme, pada akhirnya akan berujung kepada konflik horizontal," kata Fatia dalam diskusi daring yang digelar LP3ES Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Diatur dalam Perpres Pencegahan Ekstremisme, Apa Itu Pemolisian Masyarakat?

Fatia mengatakan, kekhawatiran munculnya konflik horizontal ini dikarenakan tidak adanya definisi yang jelas tentang ekstremisme.

Ia berpendapat, bisa jadi nanti pelaporan terkait indikasi tindakan ekstremisme hanya berdasarkan subjektivitas pelapor.

"Kalau akhirnya kelompok tertentu bisa menindak kelompok lain yang dianggap melakukan tindakan ekstremisme akan jadi sangat subjektif," tuturnya.

Menurut Fatia, pemerintah sebetulnya masih bisa mencari jalan lain dalam pencegahan terorisme. Ia mengatakan, semestinya pemerintah menekankan pada edukasi soal ekstremisme dan bahayanya.

Baca juga: Alasan Penerbitan Perpres Pencegahan Ekstremisme, Rasio Polisi dan Penduduk Tak Ideal

Selain itu, kata dia, pemerintah seharusnya mengevaluasi kinerja tim yang menanganani ekstremisme, misalnya Satuan Tugas Tinombala yang diaktifkan di Poso, Sulawesi Tengah.

"Yang harusnya dievaluasi bukan dengan dibentuknya regulasi baru yang merekrut orang-orang sipil untuk menjadi 'underbow aparat keamanan'. Semestinya yang dievaluasi, misal kinerja Operasi Tinombala. Lalu, bagaimana pemolisian masyarakat yang berlaku di Poso ini efektif atau tidak?" tutur Fatia.

Ia pun menilai pembentukan perpres tentang pencegahan dan penanggulangan ekstremisme ini tidak mendesak.

Fatia mengatakan, Indonesia sedang tidak dalam keadaan konflik atau darurat terorisme.

"Saya rasa tidak ada urgensi membangun regulasi seperti ini. Karena seharusnya yang lebih ditekankan edukasi soal ekstremisme dan definisi ekstremisme itu sendiri," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com