Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 999.256 Kasus Covid-19, Rumah Sakit Penuh, dan Desakan agar Pemerintah Cari Solusi

Kompas.com - 26/01/2021, 07:11 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan hingga Senin (25/1/2021), ada penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 9.994.

Dengan penambahan itu, terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 999.256 kasus.

Hal ini menunjukkan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air belum dapat dikendalikan. Jumlah masyarakat terpapar virus corona terus bertambah sehingga berdampak pada penuhnya kapasitas kamar di rumah sakit.

Menurut data Satgas Covid-19, sebanyak 9.994 kasus baru positif Covid-19 didapatkan dari pemeriksaan 51.906 spesimen dari 34.580 orang yang diambil sampelnya selama 24 hingga 25 Januari 2021.

Baca juga: Pemalsuan Keterangan Hasil Swab Timbulkan Klaster Covid-19 di Pesawat

Secara kumulatif, jumlah spesimen yang telah diperiksa yaitu 8.806.413 spesimen dari 5.883.540 orang yang diambil sampelnya.

menjadi provinsi dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 2.451 kasus baru.

Menyusul Jawa Barat sebanyak 2.022 kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 1.513 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 888 kasus baru dan Sulawesi Selatan sebanyak 606 kasus baru.

Kesembuhan dan Kematian

Meski kasus harian Covid-19 terus bertambah, angka kesembuhan pasien Covid juga bertambah 10.678 orang, sehingga total pasien sembuh kini 809.488 orang.

Penambahan angka kesembuhan ini merupakan tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia.

Rekor sebelumnya tercatat pada Sabtu, 23 Januari 2021 dengan penambahan 9.912 kasus sembuh.

Akan tetapi, angka kematian akibat terpapar Covid-19 masih terus bertambah 297 orang. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 28.132 orang.

Tambah Kapasitas kamar di rumah sakit

Sementara itu, inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana mengungkapkan, terdapat 34 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh sejak akhir Desember 2020 hingga 21 Januari 2021.

Irma mengatakan, pihaknya sudah meminta bantuan kepada tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencarikan solusi.

"Kami juga sudah dibantu Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam mencari rumah sakit," kata Irma dalam Konferensi Pers Daring, Senin (25/1/2021).

Kendati demikian, Irma mengatakan, sudah empat kali meminta bantuan kepada tim Kemenkes, pihaknya mengaku tak kunjung membuahkan hasil.

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 segera mencarikan solusi agar layanan rumah sakit kembali normal.

"Kita perlu fokus membenahi ini. Kita sedang hadapi rumah sakit yang sudah mulai kolaps," ujarnya.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Pemerintah dan Satgas Covid-19 Didesak Cari Solusi

Irma mengatakan, penambahan kapasitas jumlah kamar di rumah sakit terutama di di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan berbagai daerah lain di Pulau Jawa sangat dibutuhkan.

Sebab, kata dia, saat ini masyarakat mulai antre untuk mendapatkan perawatan. Hal ini yang bisa meningkatkan risiko kematian.

"Tanda-tanda kolapsnya rumah sakit ini semakin bertambah memasuki Januari 2021. Apalagi sepanjang Desember 2020 mobilitas penduduk cenderung meningkat dengan adanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak dan libur Natal Tahun Baru," tuturnya.

Tak hanya mengantre, Irma mengatakan, pihaknya juga mendapatkan laporan pasien yang meninggal di perjalanan termasuk transportasi umum, di rumah, di selasar rumah sakit, di UGD serta di Puskesmas karena kesulitan mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: Faskes Terancam Kolaps karena Lonjakan Covid-19 Tak Terkendali, Apa Kata Pemprov DKI?

Ia mencontohkan, laporan dari warga Kota Depok yang meninggal dalam perjalanan mencari rumah sakit pada 19 Desember 2020.

"Sang ayah bergejala sesak napas, namun ambulans tidak dikirim hingga dua jam penantian. Keluarga akhirnya membawa ayahnya menggunakan taksi daring berkeliling ke sejumlah RS di Kota Depok dan Jakarta Selatan hingga kemudian pasien meninggal dalam perjalanan setelah ditolak di sejumlah rumah sakit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com