Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Rasialisme, Ambroncius Mengaku Kesal Natalius Pigai Kritik Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 26/01/2021, 06:49 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Relawan Pro Jokowi-Ma'ruf Amin (Pro Jamin) Ambroncius Nababan mengaku kesal dengan salah satu kritik dari mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, terkait program vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac.

Hal itu kemudian berujung pada unggahan foto kolase Natalius yang dianggap mengandung unsur rasialisme di akun Facebook milik Ambronciu. 

"Di situlah saya geram begitu ya, marah begitu ya. Kok ada orang yang mengatakan vaksin Sinovac itu tidak baik,” kata Ambroncius di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Soal Dugaan Rasisme terhadap Natalius Pigai, Polri Imbau Masyarakat Percayakan ke Polisi

“Sehingga di daerah kendalanya ya itu tadi, banyak yang enggak percaya dan ini dampaknya bagi kita, ya pandemi ini akan lama lagi,” sambungnya.

Ia menilai wajar apabila seseorang menolak vaksin tersebut karena itu merupakan bagian dari hak asasi manusia.

Namun, Ambroncius menilai penolakan itu tidak perlu diumbar ke publik yang berdampak pada provokasi bahwa vaksin menimbulkan bahaya atau tidak baik.

Ia pun mengaku sudah banyak membaca soal Natalius yang disebutnya kerap mengkritik pemerintah.

Ambroncius mengeklaim, sebagai mitra negara, organisasi Pro Jamin yang ia pimpin juga ikut memantau hal-hal terkait pemerintah.

Baca juga: Kasus Dugaan Rasisme terhadap Natalius Pigai, Polisi Panggil Pemilik Akun Facebook Ambroncius Nababan

"Jadi kami sebagai mitra negara yang resmi diakui oleh Kemenkuham RI. Kami berkewajiban juga untuk sebagai pembantu, memantau juga, mengawas juga, mengawal," tuturnya.

Menurut dia, unggahannya yang dianggap mengandung unsur rasialisme diambil dari sebuah akun di media sosial lain.

Namun, ia menambahkan tulisan di foto kolase tersebut dan mengunggahnya di akun Facebook miliknya.

"Itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satire, kritik satire. Kalau orang cerdas tahu itu satire, itu lelucon-lelucon. Bukan tujuannya menghina orang, apalagi menghina suku dan agama. Tidak Ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua," ujarnya.

Adapun kedatangan Ambroncius ke Gedung Bareskrim dalam rangka memenuhi panggilan polisi terkait kasus dugaan rasialisme terhadap Natalius.

Baca juga: Ini Alasan Kasus Dugaan Rasisme terhadap Natalius Pigai Ditarik ke Bareskrim Polri

Ia seharusnya memberi keterangan kepada Bareskrim Polri pada Rabu (27/1/2021).

Namun, sebagai Ketua Pro Jamin, Ambroncius mengaku terpanggil untuk memberi penjelasan sebagai bentuk tanggung jawabnya.

Dilansir dari Tribunnews.com, tangkapan layar unggahan bernada rasialisme oleh akun Facebook Ambroncius tersebut dibagikan oleh Natalius Pigai melalui akun Twitter-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com