JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana mendorong pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk mencari solusi mengenai penuhnya kapasitas rumah sakit, khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Ya berdasarkan pencarian kami di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jabodetabek itu semuanya sudah full sehingga mengakibatkan banyak pasien yang tidak bisa ditampung," kata Irma dalam Konferensi Pers Daring, Senin (25/1/2021).
Ia mengatakan, kondisi ini membuat banyak pasien juga tidak bisa mendapatkan ruang ICU dan bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Kemenkes: Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Capai 64,83 Persen
Ironisnya, lanjut dia, kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember 2020 dan hingga sekarang masih banyak pasien yang ditolak oleh rumah sakit.
"Ini sudah berlarut-larut dari Desember 2020 hingga saat ini sudah banyak warga yang ditolak rumah sakit," ujarnya.
Adapun pernyataan tersebut ia sampaikan untuk menanggapi pernyataan Satgas Covid-19 Depok yang meminta LaporCovid-19 transparan membuka data pasien yang ditolak rumah sakit hingga meninggal dalam perjalanan.
Lebih lanjut, Irma mengatakan bahwa LaporCovid-19 memiliki komitmen untuk melindungi data-data pelapor atau warga yang selama ini melaporkan terkait pelanggaran pelayanan kesehatan maupun meminta bantuan pelayanan rumah sakit.
Irma mengungkapkan, laporan yang diterima bermula pada 3 Januari 2021. Keluarga melapor bahwa korban yang saat itu telah selesai melakukan isolasi mandiri.
"Sebelumnya, satu keluarga tersebut dinyatakan positif Covid-19," terangnya.
Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa pada Desember 2020 satu keluarga melakukan tes Covid-19 karena orangtua laki-laki mengalami gejala seperti sesak napas disertai demam.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan